By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Vox KaltengVox KaltengVox Kalteng
  • Beranda
  • Kalteng
    • Barito Selatan
    • Barito Timur
    • Barito Utara
    • Gunung Mas
    • Kapuas
    • Katingan
    • Kotawaringin Barat
    • Kotawaringin Timur
    • Lamandau
    • Murung Raya
    • Palangkaraya
    • Pulang Pisau
    • Seruyan
    • Sukamara
  • Nasional
  • Olahraga
  • Peristiwa
  • Religi
  • Showbiz
Reading: 1 Kabupaten di NTT Dilanda Wabah Rabies, 1.825 Warga Kena Gigitan, 10 Meninggal Dunia
Share
Vox KaltengVox Kalteng
  • Beranda
  • Kalteng
  • Nasional
  • Olahraga
  • Peristiwa
  • Religi
  • Showbiz
Search
  • Beranda
  • Kalteng
    • Barito Selatan
    • Barito Timur
    • Barito Utara
    • Gunung Mas
    • Kapuas
    • Katingan
    • Kotawaringin Barat
    • Kotawaringin Timur
    • Lamandau
    • Murung Raya
    • Palangkaraya
    • Pulang Pisau
    • Seruyan
    • Sukamara
  • Nasional
  • Olahraga
  • Peristiwa
  • Religi
  • Showbiz
Follow US
Beranda » Nasional » 1 Kabupaten di NTT Dilanda Wabah Rabies, 1.825 Warga Kena Gigitan, 10 Meninggal Dunia

1 Kabupaten di NTT Dilanda Wabah Rabies, 1.825 Warga Kena Gigitan, 10 Meninggal Dunia

13 November 2023
Share
Ilustrasi anjing gila.
SHARE

KUPANG – Penyakit anjing gila alias rabies tengah mewabah di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Hingga Minggu (12/11/2023), sebanyak 1.825 warga terkena gigitan anjing. Dari jumlah itu, 1.816 orang masih dalam perawatan.

Kepala Dinas Kesehatan TTS, Ria Tahun mengatakan, korban terakhir yang meninggal dunia akibat terinfeksi rabies bernama Manya Ello, warga Kelurahan Niki-Niki, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten TTS. Ia meninggal dunia pada Sabtu (11/11/2023), sekitar pukul 15.25 WITA.

Sebelumnya pria berusia 22 tahun itu sempat menjalani perawatan medis di Puskesmas Niki-Niki pada Selasa 7 November 2023 dengan gejala takut air, takut angin. Namun, keesokan harinya pasien itu meminta dipulangkan ke rumahnya. “Pasien pulang paksa pada Rabu sore itu,” terangnya, dikutip dari liputan6.com.

Kasusnya berawal pada Juni 2023. Manya digigit anjing di bagian punggung tangan kanan hingga luka gores. Namun, ia tidak melaporkan ke tim medis, sehingga tidak dapat vaksin anti rabies (VAR).

Belakangan, Manya merasakan gejala khas rabies. Keluhan itu mulai dirasakan sejak empat hari sebelum diantar ke Puskesmas Niki-Niki. Sempat menjalani perawatan, Manya akhirnya meninggal dunia. Kabupaten TTS terletak di Pulau Timor. Kabupaten ini berbatasan langsung di Kota Kupang, ibukota Provinsi NTT.

Kasus anjing gila selalu terjadi setiap tahun di NTT. Mengutip data Kemenkes RI, tahun 2014 tercatat 7.403 kasus gigitan anjing rabies dan satu meninggal di NTT. Dua tahun kemudian atau 2016, kasusnya naik menjadi 5.153 kasus gigitan dan sembilan tewas. Tahun 2019, tercatat 13.599 gigitan dan 15 meninggal. Pada 2022, ada 12.721 kasus gigitan. Sembilan warga tewas. vk1

Pakar Hukum dan Tata Negara Sebut Putusan MK Beri Peluang Gibran Jadi Cawapres
Kalbar Peringkat 1 Karhutla 2023, Kalteng Peringkat 2
Sebelum Dibunuh, Jurnalis Kalsel Juwita 2 Kali Dirudapaksa Oknum TNI AL
Rahmat Hidayat Terpilih Jadi Ketua Umum KONI Kalteng Periode 2023-2027
Salah Satunya Kalimantan, 7 Tempat di Nusantara Ini Miliki “Api Abadi” yang Menyala Sepanjang Waktu
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Tidak ada komentar Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Vox KaltengVox Kalteng
© Vox Kalteng 2023. All Rights Reserved.
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
Welcome Back!

Masuk ke Akun Admin

Username or Email Address
Password

Lost your password?