By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Vox KaltengVox KaltengVox Kalteng
  • Beranda
  • Kalteng
    • Barito Selatan
    • Barito Timur
    • Barito Utara
    • Gunung Mas
    • Kapuas
    • Katingan
    • Kotawaringin Barat
    • Kotawaringin Timur
    • Lamandau
    • Murung Raya
    • Palangkaraya
    • Pulang Pisau
    • Seruyan
    • Sukamara
  • Nasional
  • Olahraga
  • Peristiwa
  • Religi
  • Showbiz
Reading: 5 Hari Hilang di Lahan PT MSAL Kalteng, Buruh Sawit Asal NTT Ditemukan Selamat
Share
Vox KaltengVox Kalteng
  • Beranda
  • Kalteng
  • Nasional
  • Olahraga
  • Peristiwa
  • Religi
  • Showbiz
Search
  • Beranda
  • Kalteng
    • Barito Selatan
    • Barito Timur
    • Barito Utara
    • Gunung Mas
    • Kapuas
    • Katingan
    • Kotawaringin Barat
    • Kotawaringin Timur
    • Lamandau
    • Murung Raya
    • Palangkaraya
    • Pulang Pisau
    • Seruyan
    • Sukamara
  • Nasional
  • Olahraga
  • Peristiwa
  • Religi
  • Showbiz
Follow US
Beranda » Kalteng » 5 Hari Hilang di Lahan PT MSAL Kalteng, Buruh Sawit Asal NTT Ditemukan Selamat

5 Hari Hilang di Lahan PT MSAL Kalteng, Buruh Sawit Asal NTT Ditemukan Selamat

PT MSAL

30 Maret 2025
Share
Yansen Lelo, pemuda asal NTT yang sempat hilang selama 5 hari di lahan PT MSAL Kalimantan Tengah.
SHARE

PALANGKARAYA – Seorang buruh perusahaan besar swasta pekebunan kelapa sawit asal Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), hilang di lahan PT Mulya Sawit Agro Lestari (MSAL) wilayah Kecamatan Manuhing, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), sejak Rabu, 26 Maret 2025.

Setelah lima hari hilang, buruh sawit itu ditemukan dalam keadaan selamat pada Minggu (30/3/2025) pagi. Informasi yang dihimpun voxkalteng.com, buruh tersebut atas nama Yansen Lelo, pria kelahiran Fatubenao, Atambua, 4 Januari 1989. Yansen menghilang sejak Rabu, 26 Maret 2025 pagi.

Opri Yohanes Mano, salah satu mandor/pengawas di PT MSAL, mengatakan Yansen baru sekitar dua bulan bekerja di perusahaan itu. “Baru 2 bulan kerja, jadi buruh panen buah sawit,” kata Opri saat dihubungi via telepon.

Para buruh PT MSAL saat melakukan pencarian terhadap Yansen Lelo hingga tengah malam.

Opri menuturkan, Yansen menghilang sejak Rabu pagi setelah berangkat kerja. Pemuda lajang itu berangkat kerja tanpa absen. Ia sempat diingatkan saudaranya yang tinggal satu mess, agar ikut apel pagi dan absen sidik jari sebelum berangkat. “Tapi dia bilang nanti sore saja absen, jadi langsung berangkat,” kata Opri.

Hingga pukul 16.00 WIB, Yansen tak kunjung pulang. Padahal biasanya buruh sawit sudah selesai bekerja dan pulang sekitar pukul 14.00 WIB. Salah satu kerabat Yansen lalu menginformasikan  kepada Opri. “Waktu saya dapat informasi itu, saya cek ke mandornya. Tapi mandornya bilang, sekitar jam 9 pagi saat cek ke lokasi kerja Yansen, tidak ada buah,” kata Opri.

Yansen hari itu semestinya melakukan panen buah sawit di avdeling 19 blok 15-18. Tapi informasi dari mandor, tidak ada jejak pekerjaan Yansen. Setelah sempat berunding, mereka akhirnya melakukan pencarian hingga tengah malam. “Sekitar jam 12 malam kami temukan dia punya alat kerja, egrek dan angkong,” kata Opri.

Pencarian dilanjut pada Kamis (27/3/2025) pagi, dan mereka menemukan sepatu dan tas Yansen di blok J14. Pada Jumat (28/3/2025), kembali ditemukan tas milik Yansen berisi air minum, di sekitar blok J14. “Dia berangkat dari rumah hanya bawa air minum, tidak bawa makanan,” tambah Opri.

Pada Jumat siang, pihak perusahaan melakukan ritual adat Dayak untuk menemukan korban. Namun korban tak kunjung ditemukan hingga Sabtu (29/3/2025) malam. Yansen akhirnya ditemukan pada Minggu (30/3/2025) pagi. Dia ditemukan di batas kebun PT MSAL dalam keadaan linglung.

“Sudah ditemukan tadi pagi, di muara PT MSAL,” kata Sipri, kerabat Yansen, saat dihubungi via telepon, Minggu sekitar pukul 10.30 WIB. Sipri mengatakan kondisi Yansen saat ditemukan agak pucat dan lemah. Sebab selama lima hari di dalam hutan, hanya bertahan hidup dengan makan sayur Kelakai (Stenochlaena palustris), sejenis tumbuhan pakis yang hidup di tanah gambut Kalimantan. “Dia nyasar di dalam hutan, karena baru mau dua bulan datang ke Kalimantan,” kata Sipri.

Voxkalteng.com belum berhasil wawancara langsung dengan Yansen, sebab masih lemas dan perlu istirahat. Yansen juga disebut masih agak linglung, meski tetap sadar. (VK1)

Perusahaan Malaysia Segera Bangun Pabrik Pengolahan Limbah Medis di Bangkinang
Ratusan Pegawai Honorer Pemkab Barito Utara Demo DPRD, Ini Tuntutan Mereka
MK Kabulkan Penarikan Gugatan Willy-Habib
Warga Kuala Jelai Kesal Urusan Surat Tanah Tak Kunjung Beres, Sebut Lurah Hanya PHP
Tongkang Batu Bara Telaga Makmur Tersangkut di Jembatan Hasan Basri Muara Teweh
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Tidak ada komentar Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Vox KaltengVox Kalteng
© Vox Kalteng 2023. All Rights Reserved.
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
Welcome Back!

Masuk ke Akun Admin

Username or Email Address
Password

Lost your password?