PALANGKARAYA – Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Arton S Dohong, mengatakan penanganan musibah banjir perlu dilakukan secara berkelanjutan. Tak hanya saat terjadi musibah, namun perlu ada pemulihan pascabencana.
Untuk mewujudkan hal itu, Arton mengatakan pentingnya sinergitas semua pihak. Mulai dari pemerintah daerah melalui instansi terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI/Polri, organisasi masyarakat, hingga pihak terkait lainnya. Menurutnya, kolaborasi harus diperkuat tidak hanya saat bencana terjadi, tetapi juga dalam upaya pencegahan melalui pemetaan wilayah rawan banjir, hingga normalisasi sungai.
Arton juga menegaskan, bencana banjir membutuhkan penanganan yang cepat dan terukur. “Banjir bukan hanya soal tanggap darurat, tetapi juga memerlukan koordinasi kuat antarlembaga, mulai dari mitigasi, respons saat bencana, hingga pemulihan pascabencana,” katanya, Selasa (29/4/2025).
Hal ini disampaikannya menanggapi meningkatnya frekuensi banjir di wilayah Kalteng yang kerap menimbulkan kerugian materiil maupun korban jiwa. Bencana banjir di Kalteng beberapa tahun terakhir sering dipicu oleh faktor alam seperti curah hujan tinggi, namun juga diperburuk oleh aktivitas manusia seperti deforestasi dan penyempitan aliran sungai. Arton berharap, dengan koordinasi yang lebih baik, dampak banjir ke depan dapat diminimalisir.
Lebih lanjut ia mengapresiasi Pemprov Kalteng yang telah mengirimkan bantuan sembako dan relawan untuk masyarakat terdampak banjir. Bantuan yang meliputi tim dapur umum, tenaga medis, serta psikolog guna mendukung pemulihan warga, diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang terkena dampak bencana.
“Kami sangat menghargai langkah cepat Pemprov dalam menangani kondisi darurat ini. Bantuan sembako dan dukungan relawan sangat dibutuhkan untuk memastikan kebutuhan dasar terpenuhi dan kesehatan mental warga tetap terjaga,” kata politisi PDI Perjuangan ini. (VK1/ist)