SAMPIT – Hubungan seksual antar sesama jenis marak terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Bahkan menurut data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Kotim, kasus HIV/AIDS di tempat itu banyak ditulari dari hubungan sesama jenis, terutama pada hubungan seks lelaki dengan lelaki.
Ketua Pelaksana KPA Kotim yang juga Wakil Bupati Kotim Irawati mengatakan, kasus HIV/AIDS di Kotim per tahun 2023 ada sebanyak 29 kasus dari bulan Januari-Juni. Dari jumlah itu, 14 diantaranya karena seks sesama jenis.
Resiko tinggi lainnya, kalangan waria, pekerja seks, sesama jenis, pelanggan PS, tuberkulosis dan lain-lain. Irawati mengungkapkan hal ini dalam Rapat Koordinasi (Rakor) lintas sektor di ruang rapat Setda Kotim, Selasa (31/10/2023).
Sementara berdasarkan dari pekerjaan, kasus HIV/AIDS di Kotim didominasi oleh karyawan sebanyak 12 orang. Kemudian Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 8 orang, swasta 6 orang, buruh 2 orang dan lainnya 1 orang. Dari segi usia, 82 persen kasus terjadi pada rentang umur 19-49 tahun atau usia produktif.
Pemerintah menargetkan ending 3 zero di tahun 2030, yakni tidak ada infeksi baru HIV, tidak ada kematian karena AIDS,  dan tidak ada stigma dan diskriminasi. Pemkab Kotim telah berupaya melakukan penanggulangan HIV /AIDS dengan empat pilar konkret dengan suluh, testing, obati dan pertahankan.
Semua stakeholder juga berkolaborasi secara konsisten seperti Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kotim yang membentuk program sosialisasi dan VCT atau pemeriksaan secara sukarela bagi tenaga kerja perusahaan, perkebunan maupun pertambangan di tempat kerja. Kemudian Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak membentuk warga peduli AIDS di setiap desa dan kelurahan, sehingga masyarakat mendapat informasi melalui sosialisasi dan dianggarkan dalam anggaran pendapatan dan belanja desa. Jika semua berjalan baik, maka target ending 3 zero tahun 2030 bisa tercapai. vk6