PALANGKARAYA – Hari Pernikahan Se-Dunia (HPS) Ke-41 yang jatuh pada 11 Februari 2024, diperingati secara meriah oleh sejumlah organisasi Katolik di Kota Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Ketua Komisi Keluarga Keuskupan Palangkaraya Yoseph Ruslan, selaku penanggung jawab kegiatan Peringatan Hari Pernikahan Se-Dunia Ke-41, mengatakan tahun ini HPS mengangkat tema “Perkawinan adalah sebuah berkat dan anugerah”.
“Memperingati Hari Pernikahan Se-Dunia tahun ini, kami menggelar beberapa kegiatan,” kata Yoseph Ruslan. Dirincikan, kegiatan itu meliputi diskusi Bincang Keluarga dengan tema “Perkawinan Adalah Sebuah Berkat dan Anugerah” yang dilaksanakan pada Sabtu (17/2/2024), di Aula Tarung Barasih Gereja Yesus Gembala Baik (YGB), di Jalan Tjilik Riwut Km9 Palangkaraya.
Bincang rohani ini digelar mulai dari pukul 09.00 hingga 12.00 WIB, dengan narasumber Romo Timotius I Ketut Adi Hardana, MSF dan Pastor Cornelius Fallo, SVD. Bincang rohani ini diikuti puluhan pasangan suami istri. Usai bincang rohani, dilanjutkan dengan lomba pasang dasi pasangan suami istri.
Kegiatan lainnya, pada Minggu (18/2/2024) pagi, digelar Misa Hari Pernikahan Se-Dunia di Gereja YGB. “Dalam misa ini dilakukan pembaharuan janji perkawinan. Misa dipimpin Uskup Palangkaraya Mgr Aloysius Mariadi Sutrisnaatmaka, MSF,” kata Yoseph.
Usai misa dilanjutkan acara ramah tamah dan Bhakti Sosial, meliputi Pemeriksaan kesehatan, Screening mata, dan Pemeriksaan Gigi secara umum di aula Tarung Barasih YGB. Bakti sosial ini diikuti ratusan orang.
Ketua Panitia Kegiatan, Isti Prihatini mengatakan, sejumlah kegiatan ini digelar atas kerja sama sejumlah organisasi Katolik. Meliputi Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) DPD Kalimantan Tengah, komunitas Worldwide Marriage Encounter (ME) Palangkaraya, Komisi Keluarga Keuskupan Palangkaraya, Sahabat MSF, dan Catholik Family Ministry.
“Peringatan Hari Pernikahan Se-Dunia ditujukan untuk menghormati hubungan suami istri, yang merupakan unit penting dalam masyarakat dan gereja,” kata Isti Prihatini.
Dijelaskan Isti, perayaan ini dimaknai juga sebagai bentuk penghargaan, menjunjung tinggi makna dan nilai-nilai perkawinan Katolik, kesetiaan pasangan suami istri, dan komitmen bersama untuk tetap mengarungi bahtera rumah tangga dalam kondisi apapun.
Adapun kegiatan bhakti sosial diikuti ratusan orang. Warga tampak sangat antusias memeriksa kesehatan umum, kesehatan gigi, dan kesehatan mata. Dalam bhakti sosial ini, panitia bekerja sama dengan Puskesmas Kayon Palangkaraya, Dinas Kesehatan Kota Palangkaraya dan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah. (VK1)