PULANG PISAU – Pencarian korban tenggelam di Sungai Kahayan, Kabupaten Pulang Pisau, membuahkan hasil. Jasad Akbar Hafandy (18), pelajar Kelas 12 SMA Negeri 1 Pandih Batu, yang tenggelam pada Rabu (24/1/2023), ditemukan pada Jumat (26/1/2024) pagi.
Jasad pemuda itu ditemukan cukup jauh dari lokasi tenggelam, sekitar 14 km. Masyarakat menemukan jasad Akbar Hafandi mengapung di atas air, sekitar pukul 07.00 WIB. Penemuan selanjutnya dilaporkan kepada tim pencarian.
Tim gabungan yang terdiri BPBD, Basarnas Palangka Raya, Polsek Pandih Batu, Marnit Bahaur, TNI AL Bahaur, TNI Koramil Kecamatan Pandih Batu, Sat Polrairud Polres Pulang Pisau, pihak Kecamatan dan Desa Pangkoh Hulu, serta keluarga korban dan masyarakat setempat selanjutnya mengevakuasi korban.
Tim gabungan menerima informasi dari masyarakat, telah menemukan mayat mengapung di aliran Daerah Aliran Sungai (DAS) Kahayan pada pukul 07.00 WIB. Selanjutnya masyarakat melaporkan ke posko yang ada di dermaga Pandih Batu dan tim SAR gabungan langsung menuju lokasi dengan menggunakan speedboat.
Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia kurang lebih 14 KM dari lokasi kejadian. Selanjutnya korban dievakuasi ke dermaga untuk di mandikan dan selanjutnya diantarkan ke rumah duka.
Korban tenggelam pada Rabu (24/1/2024) sekitar pukul 16.00 WIB, di dermaga Pangkoh, Desa Pangkoh Hulu, Kecamatan Pandih Batu.
Kronologi kejadian, sore itu sekitar pukul 15.30 WIB, korban bersama tiga temannya bernama Bowo, Rahmat dan Daus pergi berenang di Sungai Kahayan, Desa Pangkoh Hilir.
Lokasi berenang awalnya di Pelabuhan Desa Pangkoh Hilir depan kantor desa. Kemudian korban bersama tiga temannya berenang mengikuti arus sungai. Namun ketiga teman Dimas tidak sanggup dan menepi ke pinggir.
Sementara Dimas terbawa arus sungai hingga di depan Dermaga Pangkoh.
Kemudian, Rusli yang sedang berada Dermaga melihat korban sedang berenang melarutkan diri searah dengan arus sungai dan mendengar korban meminta tolong.
“Korban memangil salah satu temannya, mengatakan kakinya keram. Saya menceburkan diri ke sungai niat ingin menolong korban, namun tidak dapat tertangkap tangan korban. Korban kemudian tenggelam dan tidak terlihat lagi,” kata Rusli. Kejadian itu kemudian dilaporkan, dan dilakukan pencarian. Korban ditemukan pada Jumat pagi dalam keadaan meninggal dunia. (MWF)