TAMIANG LAYANG – Proyek rehab Kantor Bupati Barito Timur (Bartim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), menuai sorotan. Baru sebulan direhab dengan anggaran Rp7 miliar lebih, plafon bangunan di depan teras malah sudah ambruk.
Proyek bertajuk Kegiatan penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan dalam pekerjaan rehabilitasi peningkatan bangunan perkantoran Pemerintah Kabupaten Barito Timur (Bartim), itu dikerjakan oleh CV Al-Qarny.
Ambruknya teras bangunan Kantor Bupati Bartim diperkirakan terjadi pada Kamis (22/8/2024) pagi. Dalam insiden plafon roboh tersebut tidak ada korban jiwa. Namun sangat disayangkan bila hal tersebut terjadi lagi disaat adanya aktivitas di kantor Bupati yang dapat berdampak korban jiwa. Ini juga bisa jadi catatan buruk bagi pemerintah Barito Timur.
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bartim, Paulus, saat dikonfirmasi awak media, menyebutkan bahwa plafon tersebut dipasang bersifat sementara. “Itu hanya plafond sementara saja, untuk mengantisipasi kegiatan 17 Agustus dan hari Jadi Kabupaten. Untuk plafond bagian luar bangunan nanti seluruhnya dari bahan PVC,” tulis Paulus melalui chat Whatsap, Kamis (22/08/2024).
Hal lainnya, hampir semua karyawannya dalam mengerjakan konstruksi dan pengecatan atap kantor Bupati Bartim tidak memakai alat pelindung diri (APD), padahal nilai pagu pekerjaannya cukup fantastis, yakni Rp7.783.171.545, 14,- (Tujuh Milyar Tujuh Ratus Delapan Puluh Dua Juta Seratus Tujuh Puluh Satu Ribu Lima Ratus Empat Puluh Lima Rupiah Koma Empat Belas Sen). Ini anggaran yang cukup besar.
Terkait penerapan Sistem Manajemen K3, pengawas proyek CV Al Qarny Indra Budi Gunawan mengatakan, sebelumnya mereka menerapkan aturan K3, namun hanya sebentar. “Para pekerja merasa terganggu geraknya bekerja mungkin risih,” jelasnya kepada Wartawan, saat dikonfirmasi pada Jumat (09/08/2024) lalu.
Terkait sanksi terhadap karyawannya, sementara belum ada. “Karena kita masih kejar target, tampak depan harus selesai pada tanggal 3 kemarin, pas Ulang Tahun Barito Timur,” katanya.
“Kemudian sibuk, ini dan itu, setelah tanggal 3 ini kita terapkan lagi, karena kita terlalu sibuk sama kerjaan dan pada tidak bertahan, dan helm-helm juga pada misah-misah,” ungkap Indra.
Kepala Dinas PUPR PKP Yumail Paladuk dikonfirmasi beberapa waktu lalu, mengaku pihaknya terus melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap pekerjaan rehab kantor Bupati Bartim itu.
“Sudah tiga sampai empat kali menegur serta mengingatkan terkait Alat Pelindung Diri (APD) kepada mereka. Sebab untuk APD dananya sudah dianggarkan dalam penandatanganan perjanjian kontrak dan kita punya bukti-buktinya yang ada di Kabid Cipta Karya,” katanya.
“Saya juga berpesan kepada pak. Kabid jangan bosan-bosan untuk mengingatkan mereka, nanti kita yang disalahkan, agar mereka bisa menaati aturan K3 dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja semoga tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” pungkas Yumail. (Yulius/VK7)