Para pemain Palangka Raya United FC U-16 memamerkan Piala ASC Super Soccer usai menjuarai turnamen itu, saat tiba di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya.
PALANGKA RAYA – Kebanggaan sepakbola Kalteng untuk tampil di ajang internasional, harus dikubur. Palangka Raya United FC U-16 yang telah menjuarai turnamen level ASEAN, yakni ASC Super Soccer 2023, dan akan mewakili Indonesia main di turnamen level Asia, yakni CCFA di Thailand, dipastikan batal tampil.
Penyebabnya adalah ketiadaan dukungan anggaran. Pelatih Palangka Raya United FC Sugianto mengatakan hal itu saat dikonfirmasi wartawan, Senin (16/10/2023).
CCFA International Football Tournament akan berlangsung di Thailand, 20-23 Oktober 2023 di Thailand. Sugianto sangat menyayangkan kesempatan emas untuk tampil di ajang internasional ini. “Kendala utama adalah biaya, kita tidak bisa berangkat ke Thailand,” kata Coach Anto, sapaan akrab Sugianto.
Biaya untuk tampil di CCFA Thailand memang sangat besar. Untuk harga tiket saja per orang sekitar Rp 10 juta. Belum terhitung biaya lain, seperti akomodasi dan konsumsi. Apalagi ditambah dana untuk optimalisasi tim.
Manajemen Palangka Raya United FC sudah melakukan sejumlah upaya. Seperti membuat proposal, mengetuk sejumlah pihak untuk ambil bagian dalam mendukung kemajuan sepak bola usia muda Kalteng. Namun biaya yang didapat masih jauh dari kebutuhan. “Apa boleh buat, angan-angan untuk berlaga dan memberikan yang terbaik bagi daerah, terpaksa kita kuburkan saja,” ujarnya.
Palangka Raya United FC didaulat mewakili Indonesia di ajang CCFA Thailand, setelah sebelumnya menjuarai turnamen ASC Super Soccer, di Jakarta, 29-30 September 2023 lalu. Dalam pertandingan itu, tim asli Kalteng itu berhasil menyisihkan tim-tim internasional, seperti Thailand, Filipina dan Singapura.
Prestasi itu membuat nama Palangka Raya United FC melambung. Sejatinya, tampil di turnamen CCFA Thailand akan menjadi pengalaman berharga bagi para remaja Kalteng. Sebab, di turnamen itu anak-anak Kalteng akan bertemu tim hebat dari Korea dan Jepang, yang menjadi parameter sepakbola Asia.
“Namun apa boleh buat, masalah biaya yang akhirnya jadi kendala. Selain itu, tahun depan pada pemain di tim ini sudah berumur 17 tahun. Itu artinya mereka ini adalah cikal-bakal pemain-pemain terbaik Kalteng, yang mampu berlaga baik di ajang nasional maupun internasional,” kata Anto. vk1