PALANGKARAYA – Inflasi di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) di penghujung tahun 2023, terpantau masih rendah dan masuk 10 besar provinsi dengan inflasi terendah di Indonesia. Kalteng berada di urutan ke-8 dengan inflasi 2,58 persen. “Kita bersyukur dengan adanya inflasi masih terkendali,” kata Staf Ahli (Sahli) Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan (Ekeubang) Yuas Elko, usai menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi, secara daring dari Ruang Rapat Bajakah, Kantor Gubernur Kalteng, Rabu (27/12/2023).
Yuas juga menyebut stok bahan pokok di Kalteng tercatat masih aman sampai tahun baru 2024. “Memang ada harga yang agak naik, seperti daging sapi Rp 165 ribu per kg karena kebutuhan yang cukup banyak menjelang Natal. Kemudian, juga daging ayam ras Rp 53 ribu per kg berdasarkan laporan harian dari Dinas Ketahanan Pangan,” jelas Yuas.
Sebelumnya, Yuas memaparkan bahwa sejumlah harga terpantau naik signifikan di Kabupaten Katingan, di mana harga daging sapi menyentuh Rp 165 ribu per kg, cabai rawit Rp 125 ribu per kg, cabai keriting Rp 100 per kg, gula pasir Rp 19 ribu per kg, beras premium Rp 18 ribu per kg, beras medium Rp 14 ribu per kg, daging ayam ras Rp 53 ribu per kg.
Yuas pun berharap sinergi dengan kabupaten/kota ditingkatkan dalam upaya pengendalian inflasi di seluruh kabupaten/kota di Kalteng. Pengendalian inflasi tidak hanya difokuskan atau diprioritaskan pada daerah-daerah yang jauh dari Ibukota provinsi, namun seluruh daerah secara merata dan berkesinambungan. Komunikasi dan bahkan peringatan apabila memungkinkan juga perlu diberikan kepada Pemerintah Kabupaten dengan tingkat inflasi tinggi.
Rakor ini dipimpin Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI Tomsi Tohir dari Gedung Sasana Bhakti Praja, Kemendagri, Jakarta. Hadir bersama Irjen, Direktur Statistik BPS Widhiarso Ponco, Deputi II Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Bappenas Nyoto Suwignyo, serta Direktur Perbenihan Hortikultura Kementerian Pertanian Inti Pertiwi Naswari.
Pada kesempatan ini, Tomsi Tohir menyampaikan sejumlah harapan terkait akan berakhirnya tahun 2023. Pertama, berkaitan dengan persiapan menjelang tahun baru 2024. “Tentunya kita bisa melihat berkaca pada pagi hari ini untuk daerah-daerah tertentu yang tentunya kita masih memiliki waktu untuk melaksanakan antisipasi (lonjakan inflasi, red),” ujarnya.
“Saya minta untuk teman-teman narasumber fokus di situ saja, jadi kita tidak melebar, tidak terlalu lama, dan teman-teman Kapala Daerah bisa fokus pada beberapa item itu saja,” imbuhnya sembari berharap agar di Bulan Desember ini angka inflasi nasional tidak lebih dari 3%.
Rakor itu dihadiri pula secara daring, antara lain Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Bambang Wisnubroto, mewakili Satgas Pangan, mewakili Dirut Bulog, mewakili Panglima TNI, Deputi Kantor Staf Presiden, Gubernur/Bupati/Wali Kota atau yang mewakili, Forkopimda, serta para Pejabat terkait lainnya. (VK1)
