PALANGKARAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) memproduksi padi 366,15 ribu ton gabah kering giling (GKG) pada tahun 2024. Jika dikonversikan menjadi beras, produksi beras tahun 2024 mencapai sekitar 217,50 ribu ton, atau naik sebanyak 21,01 ribu ton (10,69 persen) dibandingkan dengan produksi beras tahun 2023.
Data ini berdasarkan hasil Survey KSA (Kerangka Sampel Area). Pengamatan lapangan Survei KSA dilakukan pada 7 (tujuh) hari terakhir setiap bulan. Berdasarkan hasil Survei KSA, pada tahun 2024, luas panen padi di Kalteng mencapai sekitar 111,02 ribu hektare atau mengalami peningkatan sebesar 9,44 ribu hektare (9,29 persen) dibandingkan tahun 2023.
Data ini dirilis BPS Kalteng melalui laman resminya pada Selasa (16/9/2025). Dijelaskan, pola panen padi di Provinsi Kalteng pada 2024 secara umum hampir mirip dengan pola panen padi pada 2023, meskipun terdapat pergeseran puncak panen.
Puncak panen padi pada 2024 terjadi di bulan September dengan luas panen sebesar 27,56 ribu hektare, sedikit bergeser dari tahun 2023 yang puncak panennya terjadi di bulan Agustus dengan luas sebesar 21,02 ribu hektare. Sementara itu, luas panen terendah pada 2024 terjadi pada bulan Januari, yaitu sekitar 0,11 ribu hektare.
Jika dilihat secara lebih detail menurut kabupaten/kota, tiga kabupaten/kota yang memberikan kontribusi luas panen padi terbesar pada 2024, yaitu Kabupaten Kapuas, Pulang Pisau, dan Katingan. Luas panen padi di Kapuas 48,72 ribu hektare, Pulang Pisau 25,93 ribu hektare, dan Katingan 12,05 ribu hectare.
Lebih dari 60 persen produksi padi di Provinsi Kalimantan Tengah disumbangkan oleh 2 kabupaten yang merupakan sentra padi yaitu Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau.
Selama 2024, terdapat sebanyak 4 kabupaten/kota yang mengalami penurunan luas panen padi dibandingkan 2023. Sementara itu, 10 kabupaten/kota lainnya mengalami peningkatan luas panen padi pada 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. (VK1)