PANGKALAN BUN – Pelayaran di Tanah Air sedang jadi sorotan. Itu lantaran peristiwa berdarah di atas Kapal Pelni KM Awu saat berlayar dari Surabaya, Jawa Timur, menuju Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah (Kalteng), Rabu (15/11/2023).
Seorang penumpang bernama Sipriano Mario Docarmo mengamuk dan melakukan pembacokan terhadap penumpang di dek 4 belakang. Satu orang meninggal dunia akibat amukan Sipriano. Pelaku juga tewas setelah dihajar ramai-ramai oleh penumpang lain. Sementara 4 penumpang lainnya luka-luka.
Kronologi kejadian, sebagaimana tertuang dalam berita acara nomor 11.15/01/BA/2023 yang ditandatangani oleh Nahkoda KM Awu Capt. Indra Prasetiawan, menyebutkan bahwa pada hari Rabu, 15 November 2023, KM Awu dalam pelayaran dari pelabuhan Surabaya menuju pelabuhan Kumai, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Pukul 15.35 WIB, saat kapal berada pada posisi 03° 46,1 S/ 111° 42,3′ E Laut Jawa, komandan Satpam mendapatkan laporan telah terjadi keributan di Dek 4 belakang sebelah kanan. Saat diperiksa, ternyata ada seorang penumpang atas nama Sipriano Mario Docarmo dengan No Tiket 109681230029821, mengamuk dan membacok penumpang lain. Penumpang ini berangkat dari Kupang tujuan Kumai. Dia tiba-tiba mengamuk menggunakan parang dan sebuah belati.
Sipriano menghabisi nyawa seorang penumpang atas nama Ismail. Penumpang ini berangkat dari Surabaya menuju Kumai. Sementara empat penumpang lainnya, dua pria dan dua wanita luka-luka terkena bacokan.
Korban yang mengalami luka luka atas nama Agnes Nabu Nomor tiket 109681230029935 penumpang dari Kupang ke Kumai, Petronela Bete Nomor Tiket 109681230029811 (Kupang ke Kumai), Syamsudin No. Tiket 109563230014627 (Surabaya ke Kumai) dan O Devirgo Alvirgo dengan No. Tiket 109681230029810 (Kupang ke Kumai)
Capt Indra Prasetiawan kemudian berkoordinasi dengan seluruh ABK untuk Standby dan melakukan pengejaran kepada pelaku yang melarikan diri ke dek 4 belakang dalam keadaan membawa sebuah parang dan sebuah belati. Dengan mengedepankan negosiasi, ternyata pelaku tidak mau menyerah.
Pada jam 16:15 WIB, pelaku dapat dilumpuhkan dan pada saat bersamaan massa penumpang langsung menghakimi pelaku dengan segala macam benda yang dibawa. ABK tidak bisa mencegah massa penumpang untuk menyelamatkan pelaku. Selanjutnya pelaku dibawa ke kamar ex kelas no. 5011 untuk diamankan dan dirawat.
Pukul 19:02 WIB, Petugas Kesehatan Kapal mengecek kondisi pelaku, setelah dilakukan pemeriksaan dinyatakan pelaku meninggal dunia.
Terpisah, Kapolres Kobar AKBP Bayu Wicaksono melalui Kabag Ops Polres Kobar AKP Rendra Aditya Dhani mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan. Motif terjadinya peristiwa tersebut belum diketahui, masih dalam pengembangan.
“Informasi yang kami terima itu sekitar pukul 16.15 WIB, kemungkinan saat itu masuk di muara Kumai. Untuk saat ini kami masih melakukan penyelidikan dan pengembangan, untuk informasi lengkap setelah fakta-fakta terkumpul kita akan lakukan rilis,” kata AKP Rendra Aditya Dhani, saat melihat langsung kondisi korban di Rumah Sakit Sultan Imanudin Pangkalan Bun.
Menurut Rendra, Insiden berdarah diatas KM Awu dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menuju Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, telah menyebabkan 2 orang meninggal dunia dan 3 orang lainnya mengalami luka berat.
“Dua orang meninggal dunia, salah satunya merupakan pelaku dan beberapa orang lainnya terluka akibat senjata tajam milik pelaku. Saat ini, kedua jenazah berada di kamar mayat RSUD Sultan Imanudin Pangkalan Bun untuk dilakukan autopsi guna mengungkap penyebab kematian,” ujarnya.
Sementara 3 korban luka berat dirawat intensif, di ruang instalasi gawat darurat (IGD) di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Adapun informasi terkait motif perkelahian gara-gara rebutan tempat tidur, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. vk12