PALANGKARAYA – Nilai ekspor Kalimantan Tengah pada Januari 2025 mencapai US$297,40 juta atau turun 28,72 persen dibanding ekspor pada Desember 2024. Jika dibandingkan pada Januari 2024, nilai ekspor ini juga mengalami penurunan sebesar 24,23 persen.
Penurunan ini diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng Agnes Widiastuti, dalam press rilis di kantor BPS Kalteng, Jalan Kapten Piere Tendean Palangkaraya, Senin (3/3/2025).
Dijelaskan Agnes, komoditas utama ekspor Kalteng pada Januari 2025 terdiri dari batu bara, minyak kelapa sawit, bijih zirconium, niobium, dan tantalum, lignit, karet remah, kayu olahan, hasil hutan bukan kayu lainnya, bungkil dan residu, kayu lapis, biji titanium, zirconium silikat, karet buatan, dan veneer.
“Jepang, Korea Selatan, dan India menjadi negara tujuan utama ekspor Kalimantan Tengah selama Januari 2025,” kata Agnes.
Di sisi lain, nilai impor Kalimantan Tengah selama Januari 2025 mencapai US$4,18 juta, naik 34,84 persen dibanding Desember 2024, dan turun 65,99 persen jika dibanding Januari 2024. Komoditas utama impor Kalteng selama Januari 2025 terdiri dari aspal, pupuk, ketel uap, pembangkit listrik, ketel lainnya, dan asam sitrat.
“Negara asal utama impor Kalimantan Tengah selama Januari 2025 adalah Singapura, Russia, dan Laos,” katanya sembari menambahkan, neraca perdagangan luar negeri Kalteng pada Januari 2025 mengalami surplus sebesar US$293,22 juta. (VK1/rilisbpsktg)