PALANGKARAYA – Pengurus Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik (LP3KD) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) bersama Panitia Pesparani Katolik I tingkat provinsi tahun 2025, melakukan audiensi dengan Plt Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng, Leonard S Ampung, di ruang Sekda, Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Senin (29/9/2025).
Rombongan LP3KD dipimpin Ketua Umum, FX Manesa, didampingi jajaran pengurus inti, Aston Pakpahan, Rini Margareth, dan Teresia Asela. Audiensi berlangsung dalam suasana hangat dan penuh dukungan.
FX Manesa dalam laporannya menyampaikan kesiapan panitia menjelang pelaksanaan Pesparani Katolik I yang direncanakan digelar pada pertengahan November 2025, dan akan diikuti LP3KD kabupaten/kota se-Kalteng. Ia juga memohon dukungan Pemprov, terutama melalui penambahan anggaran hibah guna menjamin kelancaran kegiatan.
Menanggapi hal itu, Plt Sekda Leonard S Ampung menegaskan komitmen pemerintah untuk mendukung penuh penyelenggaraan Pesparani perdana ini. Ia memastikan akan menyampaikan langsung kepada Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran.
“Pemerintah Provinsi siap mendukung dan menyukseskan Pesparani Katolik I ini. Bukan semata ajang lomba, tetapi wujud pesta iman, kebersamaan, dan persaudaraan umat Katolik,” kata Leonard.
Plt Sekretaris menegaskan bahwa Pesparani Katolik I tahun 2025 sebagai cermin kerukunan, toleransi, dan kehidupan bersama yang telah lama terjaga di Bumi Tambun Bungai. Ia memandang Pesparani sebagai simbol harmoni umat beragama serta sarana memperkuat persaudaraan lintas komunitas.
Ia menekankan bahwa lomba Pesparani merupakan sarana pembinaan iman, bukan sekadar kompetisi. “Pesparani harus dimaknai sebagai wahana peningkatan mutu iman Katolik. Kegiatan ini mencerminkan usaha umat dalam mencari, menemukan, dan memuliakan Tuhan,” ujarnya.
Leonard juga menegaskan pentingnya menjadikan Pesparani sebagai ajang yang membanggakan bagi daerah. “Pesparani Katolik I ini harus bisa menjadi kebanggaan daerah, membawa harum nama Kalimantan Tengah di tingkat nasional,” tambahnya.
Selain itu, ia mengingatkan pentingnya menjaga fondasi toleransi di tengah keberagaman. “Saya berharap umat Katolik terus menjunjung tinggi toleransi beragama yang telah lama terjaga di daerah ini, sejalan dengan falsafah Huma Betang di Bumi Tambun Bungai,” pungkasnya. (VK1/rilis)