Marali (kiri) menilai Edy Simon Badawi (kanan) lebih tepat untuk melatih Kalteng Putra saat ini.
PALANGKA RAYA – Jelang duel kontra Sulut United di Stadion Tuah Pahoe Palangka Raya, Kamis (19/10)/2023), Kalteng Putra melakukan pembenahan di jajaran tim pelatih. Pelatih kepala Jafri Sastra diberhentikan menyusul hasil buruk beruntun.
Kalteng Putra kini terbenam di posisi 6 klasemen sementara Liga 2 grup D, dengan mengantongi 5 poin dari 5 laga. Saat ini pihak manajemen menunjuk Eko Tamami Tamamie sebagai pelatih kepala sementara.
Posisi Kalteng Putra ini mengundang keprihatinan para pencinta sepak bola di Kalteng. Marali, salah satu pelatih bola yang pernah membawa tim Sepak Bola Putri Kalteng lolos ke PON (Pekan Olahraga Nasional), mengaku prihatin melihat Kalteng Putra.
Dengan posisi di klasemen saat ini, Marali menyebut Kalteng Putra sulit untuk mencapai target lolos Liga 1 musim depan. Sebenarnya, lanjut Marali, jika melihat materi pemain, Kalteng Putra cukup mumpuni. “Materi pemain bagus, dana ada. Tapi kenapa sampai anjlok begini. Ini sangat disayangkan,” kata Marali, Selasa (16/10/2023).
“Di kandang cuma seri, di luar kalah melulu. Berat Kalteng Putra,” sesal Marali. Ia menilai Kalteng Putra perlu mencari pelatih yang mumpuni dan punya prestasi. Marali menyebut sosok Edy Simon Badawi sangat tepat untuk menukangi kembali Kalteng Putra. Apalagi Edi Simon pernah menghantar Kalteng Putra mengangkat trophy juara Liga 2.
Pelatih kawakan itu juga memiliki segudang pengalaman dengan melatih tim besar semacam Persiba Balikpapan dan Bontang FC. “Segera rombak pelatih, panggil kembali Edy Simon. Saya yakin beliau pasti siap untuk melatih Kalteng Putra,” kata Marali.
Edy Simon sendiri saat ini masih berada di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim). Usai melatih Persiba Balikpapan, Edi Simon sempat menjadi Pelatih PON Kaltim. Saat dihubungi dari Palangka, via telepon, Edy mengaku siap jika memang diberi kepercayaan untuk kembali melatih Kalteng Putra.
“Siap, kalau memang dibutuhkan kembali. Kita siap memberikan yang terbaik untuk Kalteng Putra. Apalagi sebelumnya pernah bersama tim ini dan pernah mengangkat Piala bersama,” kata Edy Simon saat dihubungi.
Saat melatih Kalteng Putra, Edy Simon sebenarnya merasakan pengalaman kurang enak, karena gajinya tertunggak dan tak dibayar penuh oleh pihak manajemen. Disinggung terkait hal itu, Edy Simon mengaku sudah iklas. “Jangan lagi kita mengungkit yang dulu. Saya sudah iklas soal itu. Kalau kita bisa kerja sama lagi, ya mari kita kerja. Saya siap,” tambah Edy.
Disinggung soal kekalahan Kalteng Putra ketika bermain di Balikpapan menghadapi Persiba, Edy Simon mengaku menonton pertandingan itu. “Kalau soal strategi saya tidak mau komentar, karena tiap pelatih punya cara sendiri. Kalau materi pemain, anak-anak Kalteng Putra saya lihat punya kemampuan individu yang cukup bagus,” kata Edy.
Dengan materi pemain ini, Edy optimistis Kalteng Putra masih punya harapan untuk lolos ke Liga 1 musim depan. vk1