PALANGKARAYA – Cuaca ekstrem melanda sebagian wilayah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Selasa (25/3/2025) pagi. Hujan lebat disertai angin kencang melanda beberapa kabupaten/kota. Akibatnya, sejumlah bangunan ambruk di terjang badai. Pohon-pohon bertumbangan.
Informasi sementara yang dihimpun voxkalteng.com, Kota Palangkaraya, Katingan dan Sampit paling terdampak. Di Kota Palangkaraya, atap Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 9 di Jalan Hiu Putih beterbangan diterjang angin.
Video ambruknya atap SMPN 9 Palangkaraya beredar luas di media sosial WhatsApp. “Selamat pagi. Ini kondisi atap sekolah SMPN 9, pagi tadi diterbangkan angin,” kata seorang pria dalam video.
Dalam video, salah satu sisi bangunan sekolah tampak tak beratap. Seng bersama rangka kayu sudah berada di tanah setelah diterbangkan angin.
Beberapa rumah di Jalan Kalimantan gang Beringin, tepi Sungai Kahayan, juga ambruk. Sebagian rumah atapnya hilang. Ada juga yang ambruk ke sungai.
Di Jalan G Ogos V dekat Hotel Luwansa, sejumlah atap bangunan juga diterbangkan angin. Sejumlah pohon di tepi jalan juga dilaporkan ambruk.
Pasar Ramadhan di kompleks Sanaman Mantikei juga roboh akibat angin. Tenda-tenda pedagang rebah ke tanah, meja-meja jualan berhamburan.
Anna Menur Arum Ambarsari, Fungsional Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya, mengatakan pihaknya sudah menerima laporan dari sejumlah lokasi yang terkena dampak puting beliung.
“Laporan yang masuk sementara dari Jalan Kalimantan, G Obos dan SMPN 9, dan Pasar Ramadhan di Sanaman Mantikei,” kata Anna kepada voxkalteng.com.
Terkait kerusakan atap SMPN 9 Palangkaraya, Kepala Bidang Pembinaan SMP pada Dinas Pendidikan Kota Palangkaraya Muhamad Aswani yang dikonfirmasi voxkalteng.com via telepon, mengatakan ia sudah mengecek langsung ke sekolah.
“Tadi saya ditelepon kepala sekolah, dan langsung kita ke lapangan. Ada dua ruang yang terdampak, yaitu Kelas 9C dan 9D. Atap seng dan gelagar kayu ambruk,” kata Aswan, sapaan akrabnya.
Aswan mengaku sudah melaporkan musibah ini kepada Kepala Dinas dan Sekretaris. “Kita akan upayakan agar segera ada perbaikan, sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar,” kata Aswan. (VK1)