PALANGKARAYA – Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) melakukan pemantauan hilal di Menara Darussalam Komplek Masjid Raya Darussalam Palangkaraya, Sabtu (29/3/2025). Tim pemantau terdiri dari Kanwil Kemenag Kalteng, Tim Hisab Rukyat (BHR) Kalteng, BMKG Kalteng, Pengadilan Agama Palangkaraya, IAIN Palangkaraya , Ormas Islam dan sejumlah lembaga pemantau lainnya. Proses pemantauan dimulai pukul 16.30 WIB.
Dikutip dari laman Kemenag Kalteng, pemantauan hilal atau rukyatul hilal untuk menentukan 1 Syawal 1446 H berlangsung serentak. Kepala Kantor Wilayah Kemenag Kalteng H Noor Fahmi menegaskan, kegiatan ini bukan hanya sebatas penentuan awal Idul Fitri, tetapi juga merupakan ajang pembuktian ilmiah dalam kajian astronomi Islam.
“Ini bukan cuma soal melihat hilal, ini soal pembuktian. Kita ingin pastikan, hitungan hisab yang akurat hingga ke detik benar-benar sesuai dengan kenyataan. Di sini letak keindahannya, karena pergerakan benda langit itu dinamis,” ujar Noor Fahmi.
“Ada yang bertanya, kenapa harus repot-repot kalau sudah jelas hasilnya? Justru di sini letak tantangannya. Ini bukan soal hasil semata, tapi soal proses, soal pembuktian ilmiah, dan soal syiar Islam,” tegasnya. Kemenag menggelar Sidang Isbat penetapan awal Syawal 1446 Hijriah pada 29 Maret 2025.
Sidang ini akan menentukan awal bulan puasa bagi umat Islam di Indonesia. Sidang dipimpin Menteri Agama Nasaruddin Umar di Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta Pusat. Seperti tahun-tahun sebelumnya, sidang ini akan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan ormas Islam, MUI, BMKG, ahli falak, serta perwakilan dari DPR dan Mahkamah Agung. (VK1)