SUKAMARA – Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Peternakan (DPKPP) Kabupaten Sukamara Dwi Harsini mengatakan wabah lalat yang menyerang pemukiman penduduk di Pantai Lunci, mulai berkurang. Hal ini karena pihak perusahaan peternakan ayam, yang disebut sebagai pemicu serangan hama lalat, sudah melakukan semprotan obat pembasmi lalat.
“Melalui PPL (petugas penyuluh lapangan) sudah memberikan sosialisasi ke kendang peternakan ayam terkait sanitasi, dan sudah memberikan obat pembasmi lalat atau larva,” kata Dwi Harsini saat dihubungi voxkalteng.com, Senin (7/4/2025).
Dwi juga menyebutkan, dari pantauan pihaknya ke daerah Pantai Lunci, beberapa hari kemarin, serangan hama lalat mulai berkurang. “Sudah banyak perkembangan, pak. Lalat sudah mulai berkurang,” kata Dwi.
Meski demikian, Dwi menyarankan wartawan untuk mengonfirmasi lebih lanjut dengan Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DPKPP, Sri Pambudi. Sayangnya, Pambudi yang dihubungi wartawan belum memberikan respons.
Baca juga berita terkait: Viral! Wabah Lalat di Sukamara, Makan pun Terpaksa dalam Kelambu
Serangan lalat di Pantai Lunci sudah meresahkan masyarakat setempat. Hama lalat yang diduga berasal dari kandang peternakan ayam, masuk ke rumah-rumah penduduk. Bahkan dalam sebuah video yang viral di media sosial, tampak satu keluarga terpaksa makan di dalam kelambu akibat serangan hama lalat. Dalam video yang dibagikan akun Info Sukamara itu, tampak dua orang di dalam kelambu, yakni seorang laki-laki dan wanita tua yang sedang makan.
“Wabah lalat sudah sangat meresahkan, menyengsarakan dan membuat kehidupan masyarakat sangat tidak nyaman dan terganggu. Bahkan untuk menyantap makan saja warga harus makan di dalam kelambu agar tidak termakan lalat,” tulis narasi video.
Pemkab Sukamara merespons wabah ini dengan membentuk Satgas Penanggulangan Lalat. Bahkan Satgas Penanganan Lalat sudah memanggil enam perusahaan peternakan ayam di daerah itu, yang memicu merebaknya wabah lalat.
Tim Satgas sudah dua kali memanggil pemilik perusahaan. Dalam pertemuan, para pemilih usaha berjanji tidak akan membiarkan kotoran ayam menumpuk. Bupati Sukamara Masduki, beberapa hari lalu, memberi peringatan bagi pemilik usaha peternakan ayam.
Bupati memberikan tempo waktu sampai dengan 10 April 2025, untuk menangani wabah lalat tersebut. “Jika masih ada lalat menumpuk di kawasan rumah warga, Saya tidak segan untuk menutup usaha kandang ayam tersebut,” kata Bupati Masduki beberapa hari lalu. (VK13)