By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Vox KaltengVox KaltengVox Kalteng
  • Beranda
  • Kalteng
    • Barito Selatan
    • Barito Timur
    • Barito Utara
    • Gunung Mas
    • Kapuas
    • Katingan
    • Kotawaringin Barat
    • Kotawaringin Timur
    • Lamandau
    • Murung Raya
    • Palangkaraya
    • Pulang Pisau
    • Seruyan
    • Sukamara
  • Nasional
  • Olahraga
  • Peristiwa
  • Religi
  • Showbiz
Reading: Kisah Sau Fernandes Korban Perahu Tenggelam di NTT, Tetap Berkebun saat Jadi Bupati TTU, Orangtua Jualan Sayur di Pasar
Share
Vox KaltengVox Kalteng
  • Beranda
  • Kalteng
  • Nasional
  • Olahraga
  • Peristiwa
  • Religi
  • Showbiz
Search
  • Beranda
  • Kalteng
    • Barito Selatan
    • Barito Timur
    • Barito Utara
    • Gunung Mas
    • Kapuas
    • Katingan
    • Kotawaringin Barat
    • Kotawaringin Timur
    • Lamandau
    • Murung Raya
    • Palangkaraya
    • Pulang Pisau
    • Seruyan
    • Sukamara
  • Nasional
  • Olahraga
  • Peristiwa
  • Religi
  • Showbiz
Follow US
Beranda » Peristiwa » Kisah Sau Fernandes Korban Perahu Tenggelam di NTT, Tetap Berkebun saat Jadi Bupati TTU, Orangtua Jualan Sayur di Pasar

Kisah Sau Fernandes Korban Perahu Tenggelam di NTT, Tetap Berkebun saat Jadi Bupati TTU, Orangtua Jualan Sayur di Pasar

Perahu tenggelam di TTU

27 Maret 2025
Share
Raymundus Sau Fernandez saat di kebun miliknya di Naen, Kelurahan Tubuhue, Kecamatan Kota Kefamenanu, tahun 2020. Saat itu Ia menjabat Bupati TTU.
SHARE

KUPANG – Kecelakaan tragis menimpah mantan Bupati Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Raymundus Sau Fernandes. Perahu nelayan yang ditumpanginya saat memancing ikan di perairan Wini, Kecamatan Biboki, Kabupaten TTU, tenggelam pada Kamis (27/3/2025) sekira pukul 02.00 WITA. Ada delapan orang ikut di dalam perahu, tiga orang meninggal dunia termasuk Raymundus Sau Fernandes.

Sejumlah media local di NTT melaporkan, para korban pergi memancing menggunakan perahu bodi sekira pukul 02.00 WITA. Selanjutnya perahu dihadang gelombang tinggi dan angin kencang, sehingga kapal terbalik dan tenggelam. Pihak keluarga langsung melapor ke Polsek Wini dan Unit Siaga Atambua untuk meminta bantuan.

Meninggalnya para korban memberikan kesedihan mendalam bagi para kerabat. Termasuk Raymundus Sau Fernandez, yang dikenal sebagai sosok pemimpin yang sederhana dan rendah hati. Ia menjabat sebagai Bupati TTU selama dua periode, dari 2010 hingga 2021.

Raymundus Sau Fernandez lahir pada 31 Agustus 1972 di Hue’nanan, Bijeli, Kecamatan Noemuti Timur, TTU. Ia berasal dari keluarga sederhana yang menggantungkan hidup pada sektor pertanian dan kerajinan tangan. Sejak kecil, ia dikenal sebagai sosok pekerja keras dan memiliki semangat juang tinggi dalam meraih pendidikan serta karier politik.

Setelah menyelesaikan pendidikan di Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang dengan gelar Sarjana Peternakan (S.Pt), Raymundus memulai karier politiknya sebagai Wakil Bupati TTU periode 2005–2010, mendampingi Gabriel Manek.

Ibunda Raymundus, Margaretha Hati Manhitu, saat menjual hasil kebun di pasar tradisional Kefamenanu.

Pada Pilkada 2010, Raymundus Sau Fernandez terpilih sebagai Bupati TTU dan kembali memenangkan periode kedua pada 2015. Selama kepemimpinannya, Raymundus Sau Fernandez dikenal sebagai pemimpin yang pro-rakyat, dengan berbagai program pembangunan infrastruktur, peningkatan sektor pertanian, dan pemberdayaan masyarakat.

Sebagai pemimpin daerah, Raymundus Sau Fernandez meninggalkan banyak jejak dalam pembangunan TTU. Kepemimpinannya yang tegas dan komitmen terhadap kemajuan daerah menjadikannya sosok yang dihormati oleh masyarakat.

Dikutip dari laman infontt, Bupati Ray Fernandes terkenal karena cara hidup yang dijalaninya. Meski sebagai orang nomor satu di Kabupaten TTU, ia tetap giat bertani. Ia menanam pepaya Kalifornia yang dinilai sangat bermanfaat serta nilai jualnya mahal. Kebun milik Raymundus berada di Naen dan Luku, Kelurahan Tubuhue, Kecamatan Kota Kefamenanu.

“Saya memang aslinya petani, tapi karena dipercaya rakyat TTU maka saya melayani dengan menjabat sebagai Bupati. Tentunya saya bersyukur sampai hari ini dengan usaha juga kerja keras guna memanfaatkan lahan yang ada untuk budidaya usaha Pepaya Kalifornia. Ini dijadikan sebagai salah contoh dan kepada masyarakat TTU dalam memilih komoditas apa yang bisa dipanen mudah, dijual dan mahal. Lahan yang dimanfaatkan ini kurang lebih enam hektare luasnya,” ungkap Ray, dalam sebuah wawancara dengan wartawan, tahun 2020 lalu.

Ray yang juga menjabat sebagai Ketua DPW Partai Nasdem NTT ini, mengatakan bahwa sebagai masyarakat yang cerdas, maka harus mampu memanfaatkan lahan yang dimiliki dengan pilihan komuditi. Jika dimanfaatkan secara baik maka hidup rumah tangga akan sejahtera.

Budidaya pepaya Kalifornia sudah dilakukan sejak 6 Febuari 2020. “Nilai jualnya sendiri sangat tinggi dengan dihitung perkilo sepuluh ribu rupiah, tetapi ini khusus di Kota Kefa saja. Sedangkan di luar kota tentu harganya juga sudah bervariasi, dan bersyukur pemasukan yang diterima per hari itu berkisar dari lima ratus ribu rupiah ke atas. Ini artinya petani juga bisa sukses jika lahan dikelola secara baik,” ujarnya.

Menurut Ray, masyarakat mesti berpikir produktif dalam bercocok tanam, dan juga harus selektif dalam memilih jenis tanaman pertanian bibit unggul yang prospeknya cerah, seperti pepaya varietas california dan hawai. Ini dimaksud guna menghasilkan uang saat masa sulit seperti ini.

“Saya mengajak seluruh elemen masyarakat TTU dengan kondisi sekarang yang sangat mencekam dunia, bahkan dampak dari pendemi ini masyarakat TTU juga mengalami hal yang sama, namun kita tidak perlu panik, tetap ikuti protokol kesehatan yang ketat. Untuk memulihkan perekonomian, marilah kita manfaatkan lahan yang dimiliki dengan pilihan komoditas yang ada. Yang saya lalukan sekarang mungkin bisa menjadi contoh,” tegas politisi Nasdem ini.

Selain komoditas pepaya kalifornia, Bupati TTU dikenal tegas ini juga menanam beberapa komoditas lainnya seperti lengkeng, kentang, tomat, lombok, bawang, anggur, buah naga dan masih banyak lagi. Selain untuk dijual, juga untuk memenuhi kebutuhan dapur sehari-hari.

Kesederhanaan Ray Fernandes turun dari orangtuanya. Ibunda Raymundus, Margaretha Hati Manhitu, dan ayahnya, Yakobus Manue Fernandez, tetap hidup sederhana seperti masyarakat umum di NTT, selama Raymundus menjabat Bupati. Mereka tetap menjadi petani dan pedagang sayur. Ibunda Margaretha setiap hari ke pasar untuk menjual hasil kebun mereka.

Kedua orangtua Raymundus juga tinggal di rumah sederhana di Desa Bijeli, Kecamatan Noemuti, Kabupaten TTU. Tidak ada kemewahan. Mereka hidup di kampung dalam kesederhanaan. Cara ini hidup keluarga pejabat model ini mungkin mulai langka di Tanah Air.  Semoga kisah hidup Raymundus Sau Fernandes dan keluarganya menjadi inspirasi. Selamat jalan Sau Fernandes..(VK1)

Pria Ini Sudah Bobol 10 Rumah Kosong di Palangka Raya, Biasa Beraksi pada Jam-jam Ini
Heboh! Perempuan dari Barito Selatan Nyamar Jadi Pria Lalu Nikahi Gadis Cianjur Jawa Barat
Pondok Kebun Warga Kelurahan Jambu Muara Teweh Terbakar
Bintang Film Baywatch Ini Ditemukan Meninggal Diduga Tembak Kepala Sendiri
Mabuk Lem, Pemuda Jalan Murjani Palangkaraya Bugil Depan Umum
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Tidak ada komentar Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Vox KaltengVox Kalteng
© Vox Kalteng 2023. All Rights Reserved.
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
Welcome Back!

Masuk ke Akun Admin

Username or Email Address
Password

Lost your password?