SAMPIT – Kota Sampit, ibukota Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), diguyur hujan lebat, Kamis (5/10/2023). Hujan turun lebih dari satu jam, mulai sekitar pukul 15.15 WIB hingga pukul 16.30 WIB.
Hujan lebat disertai angin kencang bahkan membuat sejumlah pohon di pinggir jalan utama dalam kota, tumbang dan menutup jalan. Seperti di Jalan Kapten Mulyono.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kotim Multazam K Anwar mengaku sangat bersyukur dengan turunnya hujan. Dia berharap hujan dapat memadamkan kebakaran lahan dan titik-titik hotspot. Sehingga kabut asap yang biasa menyelimuti kota Sampit dalam beberapa bulan terakhir, dapat hilang dan juga kondisi udara juga akan membaik.
“Apabila ada penurunan titik hotspot maka berarti hujan ini mampu memadamkan kebakaran lahan yang muncul. Namun kita akan tetap waspada karena prakiraan kemarau akan masih berlangsung,” katanya, Kamis sore.
Kepala BMKG Bandara H Asan Sampit Musuhanaya mengatakan hujan yang turun saat itu tidak secara merata di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur, hanya sebagian wilayah. Hanya Kota Sampit yang seluruhnya hujan.
Menurut Musuhanaya hujan yang turun saat itu merupakan bagian dari kegiatan teknologi modifikasi cuaca. Dimana untuk di wilayah Kalimantan Tengah kegiatannya dimulai dari tanggal 3 Oktober 2023 sampai 8 Oktober 2023.
“Teknologi modifikasi cuaca ini disebut juga hujan buatan. Tadi penyemaian garam atau sorty pertama jam 13.00 WIB sorty kedua sekitar pukul 15.30 WIB,” terangnya.
Sementara itu untuk prakiraan cuaca pada 6 sampai 7 Oktober 2023, menurutnya hujan diprediksi akan turun di Kecamatan Antang Kalang. Sedangkan untuk di Kecamatan lain rata-rata cuaca berawan dan juga masih diselimuti asap.
Sejumlah warga Sampit sangat sukacita menyambut hujan. Bahkan ada yang menyebut hujan ini berkat yang sangat berharga, lebih dari emas. “Alhamdulillah, ini seperti dapat emas. Semoga hujan ini bisa mengurangi kabut asap,” kata Romi, salah satu warga Mentaya.
Hal senada diungkapkan Wine. Warga Jalan Tidar ini menyebut turunnya hujan memberi harapan bagi warga Sampit agar bisa bebas dari musibah asap ini. “Kalau sudah musim asap begini, hanya hujan yang bisa menyelamatkan kita,” katanya sembari menyampaikan rasa syukur. vk5