PALANGKARAYA – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Doris Sylvanus Palangkaraya sudah resmi melayani operasi jantung terbuka. Perdana dilakukan pada Jumat (1/12/2023), dengan melakukan bedah terhadap pasien pertama, dilanjutkan pasien kedua pada Sabtu (2/12/2023).
Pelayanan Bedah Jantung Terbuka Perdana Jejaring Pengampuan Layanan Kardiovaskular di Rumah Sakit dr Doris Sylvanus (RSDS) Provinsi Kalteng ini ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/1341/2023 tentang Rumah Sakit Jejaring Pengampu Layanan Kardiovaskular di RSUD dr. Doris Sylvanus sebagai Rumah Sakit Jejaring Pengampu Layanan Kardiovaskular Strata Utama di Provinsi Kalteng.
Bedah jantung perdana ini dilaksanakan bersama tim dokter dari RSUD Doris Sylvanus dan RS Jantung Harapan Kita Jakarta. Ketua Tim Pengampu Layanan Kardiovaskuler Nasional Dr dr Hananto Andriantoro, Sp.JP(K),M.A.R.S saat menggelar konferensi pers di RSUD dr Doris Sylvanus, Sabtu (2/12/2023), mengatakan program ini untuk memeratakan pelayanan Kardiovaskular nasional dan menyamakan kualitas pelayanan Kardiovaskular nasional.
Hananto menjelaskan, permasalahan saat ini di Indonesia adalah timpangnya kualitas pelayanan Rumah Sakit Jawa dan di luar Jawa. “Program ini mengampu salah satu penyakit untuk menyamakan pelayanan sehingga masyarakat di Kalteng mendapatkan pelayanan yang sama jika masyarakat kena penyakit Kardiovaskular sehingga bisa datang ke Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita dan datang RSUD dr. Doris Sylvanus,” sebutnya.
Ia mengungkapkan untuk proses memang panjang tetapi banyak hal yang harus di lihat dari SDM sampai peralatan yang harus disamakan sehingga outcome dari tindakan ataupun kualitas pelayanan menjadi lebih baik. “Kenapa dalam program ini pihaknya hanya mengampu Bedah Pintas Arteri Koroner. Otot jantung yang terkena serangan jantung kalau terjadi gagal jantung, hidup dalam lima tahun tinggal 34 persen. Lebih jahat dari kanker payudara sehingga data dari Kementerian yang selalu disampaikan Menkes, angka kematian Kardiovaskular sampai 260 ribu pertahun. Jauh lebih tinggi dari pada COVID,” katanya.
Atas dasar tersebut pengampuan diutamakan pada pengampuan Bedah Pintas Arteri Koroner dan pengampuan yang di lakukan di RSUD dr. Doris Sylvanus untuk pemasangan ring pada kasus pembuluh darah koroner yang sulit. “Diharapkan angka penyakit jantung koroner yang terjadi kegawatan di Kalteng, angka kematiannya bisa kita turunkan,” ucapnya. (VK1)