By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Vox KaltengVox KaltengVox Kalteng
  • Beranda
  • Kalteng
    • Barito Selatan
    • Barito Timur
    • Barito Utara
    • Gunung Mas
    • Kapuas
    • Katingan
    • Kotawaringin Barat
    • Kotawaringin Timur
    • Lamandau
    • Murung Raya
    • Palangkaraya
    • Pulang Pisau
    • Seruyan
    • Sukamara
  • Nasional
  • Olahraga
  • Peristiwa
  • Religi
  • Showbiz
Reading: Legenda Tinju George Foreman Berpulang, Pemegang Rekor Juara Dunia Tertua
Share
Vox KaltengVox Kalteng
  • Beranda
  • Kalteng
  • Nasional
  • Olahraga
  • Peristiwa
  • Religi
  • Showbiz
Search
  • Beranda
  • Kalteng
    • Barito Selatan
    • Barito Timur
    • Barito Utara
    • Gunung Mas
    • Kapuas
    • Katingan
    • Kotawaringin Barat
    • Kotawaringin Timur
    • Lamandau
    • Murung Raya
    • Palangkaraya
    • Pulang Pisau
    • Seruyan
    • Sukamara
  • Nasional
  • Olahraga
  • Peristiwa
  • Religi
  • Showbiz
Follow US
Beranda » Olahraga » Legenda Tinju George Foreman Berpulang, Pemegang Rekor Juara Dunia Tertua

Legenda Tinju George Foreman Berpulang, Pemegang Rekor Juara Dunia Tertua

George Foreman

22 Maret 2025
Share
SHARE

HOUSTON – Legenda tinju dunia, George Foreman, meninggal dunia. Petinju yang terakhir menjadi penjual produk ternama, itu telah meninggal dunia pada usia 76 tahun, di Houston, Amerika Serikat, Jumat (21/3) malam waktu setempat atau Sabtu (22/3/2025) waktu Indonesia.

“Hati kami hancur. Dengan kesedihan yang mendalam, kami mengumumkan meninggalnya George Edward Foreman Sr. yang kami cintai yang meninggal dengan tenang pada tanggal 21 Maret 2025 dikelilingi oleh orang-orang terkasih,” tulis pihak keluarga Foreman melalui akun Instagram resminya, dikutip dari The Telegraph.

“Seorang pengkhotbah yang taat, seorang suami yang berbakti, seorang ayah yang penyayang, dan seorang kakek buyut yang bangga, ia menjalani kehidupan yang ditandai oleh iman, kerendahan hati, dan tujuan yang tak tergoyahkan,” tulis pihak keluarga.

Petinju Amerika itu adalah juara tinju kelas berat dua kali dan peraih medali emas Olimpiade.  Foreman bukan hanya dikenal sebagai petinju tangguh di atas ring, tetapi juga sebagai sosok yang berpengaruh di luar dunia olahraga. George Foreman mencapai puncak kejayaannya pada 22 Januari 1973 ketika ia berhasil mengalahkan Joe Frazier dan merebut gelar juara dunia kelas berat.

Pertarungan yang berlangsung di Jamaika itu menjadi salah satu momen paling bersejarah dalam dunia tinju, di mana Foreman mendominasi dan menang dengan kemenangan KO di ronde kedua.

Setahun setelah meraih gelarnya, Foreman harus menghadapi kekalahan pertama dalam kariernya di tangan Muhammad Ali. Duel yang dijuluki “The Rumble in the Jungle” berlangsung di Kinshasa, Zaire, pada 30 Agustus 1974. Foreman yang dikenal dengan pukulan kuatnya akhirnya tumbang di ronde kedelapan setelah Ali menggunakan strategi ‘rope-a-dope’ yang legendaris.

Sebelum menjadi juara dunia profesional, Foreman telah mencetak prestasi besar di level amatir. Pada Olimpiade 1968 di Meksiko, ia berhasil meraih medali emas di cabang tinju kelas berat saat berusia 19 tahun. Prestasi ini menjadi batu loncatan bagi kariernya di dunia tinju profesional.

Sepanjang kariernya di dunia tinju profesional, Foreman mencatatkan rekor impresif 76 kemenangan dan hanya 5 kekalahan. Dari 76 kemenangan tersebut, 68 di antaranya diraih melalui KO, membuktikan bahwa ia adalah salah satu petinju dengan pukulan paling mematikan dalam sejarah olahraga ini.

Foreman mencetak sejarah dengan menjadi juara dunia tertua dalam sejarah tinju kelas berat. Pada 5 November 1994, di usia 45 tahun, ia berhasil mengalahkan Michael Moorer dan merebut kembali gelar juara dunia setelah lebih dari satu dekade pensiun dari tinju profesional. Kemenangan ini menjadikannya salah satu ikon terbesar dalam dunia tinju.

Di luar ring, Foreman dikenal sebagai sosok yang religius. Setelah pensiun pertama dari dunia tinju pada 1977, ia menjadi pendeta dan mendirikan gereja. Selain itu, ia juga sukses di dunia bisnis dengan produk terkenalnya, George Foreman Grill, yang telah terjual lebih dari 100 juta unit di seluruh dunia.  George Foreman adalah lebih dari sekadar petinju. Ia adalah inspirasi bagi banyak orang, baik di dalam maupun di luar ring. Selamat jalan, legenda. (VK1)

Timnas Indonesia Lolos 16 Besar Piala Asia 2023 untuk Pertama Kalinya
Lolos Piala Dunia U-17 2025, Garuda Muda Catat Sejarah
Petinju Juara Dunia WBC Asal Kalteng Eyger Borneo Akan Naik Ring di Filipina, Perebutan Gelar WBA Asia
Mees Hilgers Starter, FC Twente Hajar Bodo/Glimt
Duh, Palangka Raya United FC Batal Main di Ajang Internasional CCFA Thailand, Ini Penyebabnya
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Tidak ada komentar Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Vox KaltengVox Kalteng
© Vox Kalteng 2023. All Rights Reserved.
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
Welcome Back!

Masuk ke Akun Admin

Username or Email Address
Password

Lost your password?