Lokasi konflik berdarah di PT HMBP Desa Bangkal, Kabupaten Seruyan.
PALANGKA RAYA -Majelis Besar Agama Hindu Kaharingan (MBAHK) Kalimantan Tengah menyarankan agar digelar ritual Dayak di lokasi konflik berdarah yang terjadi di PT Hamparan Masawit Bangun Persada (HMBP), Desa Bangkal, Kabupaten Seruyan.
Menurut tradisi Suku Dayak sesuai ajaran agama Hindu Kaharingan, perlu digelar ritual karena telah terjadinya pertumpahan darah di lokasi kejadian. Lokasi itu juga perlu dipasang Hinting Bunu atau Pali.
“Karena di lokasi ada yang meninggal akibat kejadian dimaksud, maka perlu dibersihkan secara ritual Agama Hindu Kaharingan, dan untuk sementara harus dipasang Hinting Bunu atau Pali,” kata Ketua MBAHK Kalteng, Walter S Penyang, Kamis (12/10/2023).
Walter pun menyatakan prihatin atas kejadian tersebut dan meminta semua pihak dan masyarakat dapat menciptakan suasana aman, tentram dan penuh kedamaian.
Parada LKDR, salah satu tokoh Agama Hindu Kaharingan, turut menyayangkan hal tersebut terjadi. Kedepan ia berharap hal ini bisa segera diselesaikan dengan baik. Kedua belah pihak untuk saling menahan diri.
Ia juga menyebut ritual Kaharingan diperlukan untuk membersihkan lokasi konflik yang telah menimbulkan pertumpahan darah. vk8