By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Vox KaltengVox KaltengVox Kalteng
  • Beranda
  • Kalteng
    • Barito Selatan
    • Barito Timur
    • Barito Utara
    • Gunung Mas
    • Kapuas
    • Katingan
    • Kotawaringin Barat
    • Kotawaringin Timur
    • Lamandau
    • Murung Raya
    • Palangkaraya
    • Pulang Pisau
    • Seruyan
    • Sukamara
  • Nasional
  • Olahraga
  • Peristiwa
  • Religi
  • Showbiz
Reading: Museum Balanga Gelar Ritual Dayak “Membersihkan” dan “Mendinginkan” Benda Pusaka
Share
Vox KaltengVox Kalteng
  • Beranda
  • Kalteng
  • Nasional
  • Olahraga
  • Peristiwa
  • Religi
  • Showbiz
Search
  • Beranda
  • Kalteng
    • Barito Selatan
    • Barito Timur
    • Barito Utara
    • Gunung Mas
    • Kapuas
    • Katingan
    • Kotawaringin Barat
    • Kotawaringin Timur
    • Lamandau
    • Murung Raya
    • Palangkaraya
    • Pulang Pisau
    • Seruyan
    • Sukamara
  • Nasional
  • Olahraga
  • Peristiwa
  • Religi
  • Showbiz
Follow US
Beranda » Religi » Museum Balanga Gelar Ritual Dayak “Membersihkan” dan “Mendinginkan” Benda Pusaka

Museum Balanga Gelar Ritual Dayak “Membersihkan” dan “Mendinginkan” Benda Pusaka

17 Oktober 2023
Share
SHARE

Salah seorang Basir saat melaksanakan ritual membersihkan dan mendinginkan benda pusaka di Museum Balanga Kalteng. 

PALANGKA RAYA – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah melalui UPT Museum Balanga Kalimantan Tengah, menyelenggarakan Ritual Mamapas Manyadingen Ramu, yang dilaksanakan sejak tanggal 15 sampai 17 Oktober 2023, bertempat UPT. Museum Balanga Kalteng, Jalan Tjilik Riwut Km. 2,5 Palangka Raya.

Rangkaian kegiatan ritual Mamapas Manyadingen Ramu ini bertujuan untuk membersihkan dan mendinginkan benda-benda pusaka dayak, seperti balanga, guci, tombak, mandau, sapundu, piring, sangku dan benda-benda leluhur suku dayak lainnya yang sarat akan sejarah dan budaya suku dayak, yang ada di museum tersebut dari pengaruh-pengaruh negatif.

Kepala UPT. Museum Balanga Kalimantan Tengah,  Hartini Titin, saat diwawancarai pada Senin (16/10/2024), mengatakan ritual ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahun oleh Museum Balanga, bertujuan untuk mamapas (membersihkan) dan manyadingen (mendinginkan) ramu berupa benda-benda pusaka dan tempat/lokasi tersebut.

“Ritual ini sangat penting untuk museum Balanga, dimaksudkan untuk membersihkan dan mensucikan benda-benda pusaka yang ada di tempat ini, supaya tidak mempengaruhi dan mengganggu baik pengunjung maupun pegawai-pegawai yang ada di sini,” ucapnya.

Pamong Budaya Disbudpar Provinsi Kalteng Gauri Vidya juga menjelaskan, Mamapas dan manyadingen ramu ini  bisa ditetapkan sebagai warisan budaya Indonesia yang memiliki nilai-nilai penting, terutama saat kita bicara toleransi.

“Toleransi dalam ritual ini dimanifestasikan saat penyembelihan hewan kurban. Walaupun kegiatan inii dilaksanakan oleh tokoh-tokoh adat Hindu Kaharingan, namun mereka menyiapkan hewan penyembelihan sesuai dengan syariat, yang tujuannya agar saat kurban tersebut dimasak dan disajikan, orang muslim bisa mencicipinya,” jelasnya.

Menurutnya, tidak semua penyelenggaraan tersebut menjadi ekslusifnya Hindu Kaharingan, tetapi di dalamnya ada nilai-nilai toleransi yang ditonjolkan, karena yang hadir nanti dari lintas agama, sehingga tidak lagi bicara kegiatan ini milik Hindu Kaharingan saja. Diharapkan hal ini akan menghilangkan sekat-sekat antar kelompok.

“Sehingga menjadi hal penting, mengapa mamapas lewu menjadi warisan budaya dan benda Indonesia. Walaupun dia milik dan diselenggarakan oleh Hindu Kaharingan, tetapi bisa dihadiri dan diikuti oleh pemeluk dari agama lain,” ungkap Gauri.

“Nilai-nilai toleransi dan kebersamaannya ini yang menjadi daya tarik mamapas lewu, di samping adanya keyakinan-keyakinan oleh pemeluk Hindu Kaharingan,” pungkasnya.

Sebagai informasi, pelaksanaan ritual ini dilakukan oleh tujuh orang Basir atau rohaniawan Hindu Kaharingan, mulai dari awal sampai akhir ritual dengan mantra-mantra yang bersifat doa supaya hal-hal yang bersifat kasat mata yang bisa dijauhkan dan tidak mengganggu kehidupan kita.
(dari MMC Kalteng)

Kejari Tetapkan Mantan Bendahara Kesbangpol Pulpis Tersangka Korupsi, Ditahan di Rutan Kapuas
Kobar Juara Umum MTQH XXXI Kalteng, Kapuas dan SMPN 1 Arsel Juara Pawai Ta’ruf
Pertamina Kalteng Ogah Tanggapi Mahalnya LPG Bersubdi 3 Kg di Pengecer
Melihat Tiwah di Katingan, Ritual Agama Kaharingan Mengantar Roh Leluhur ke Lewu Tatau
Dirjen GTK Sebut Hanya 2 Persen Guru Lolos Jadi Guru Penggerak
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Tidak ada komentar Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Vox KaltengVox Kalteng
© Vox Kalteng 2023. All Rights Reserved.
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
Welcome Back!

Masuk ke Akun Admin

Username or Email Address
Password

Lost your password?