PALANGKARAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mencatat nilai ekspor provinsi itu mencapai US$302,54 juta pada Februari 2025. Nilai ekspor bulan Februari ini naik 1,73 persen dibanding bulan Januari 2025, tetapi turun 27,39 persen dibanding bulan Februari 2024 lalu.
“Jepang, Korea Selatan, dan India menjadi negara tujuan utama ekspor Kalteng selama Februari 2025,” kata Kepala BPS Kalteng Agnes Widiastuti dalam rilis kepada media, Selasa (8/4/2025).
Agnes menjelaskan, hasil tambang memiliki kontribusi paling besar terhadap ekspor Kalteng pada Februari 2025, mencapai 75,53 persen dari total nilai ekspor. Komoditi tambang ini meliputi batu bara, zirconium, niobium dan tantalum, bahan mineral lainnya, biji titanium, dan zirconium silikat.
Selain tambang, komoditi ekspor lainnya meliputi minyak kelapa sawit, kayu olahan, kayu lapis, karet remah, hasil hutan bukan kayu lainnya, dan kimia dasar organik yang bersumber dari hasil pertanian.
Tak hanya ekspor, nilai impor Kalteng selama Februari 2025 juga mengalami penurunan. BPS mencatat nilai ekspor Kalteng pada Februari 2025 mencapai US$1,65 juta. Nilai ini turun 60,53 persen dibanding Januari 2025, dan turun 73,39 persen dibanding Februari 2024.
Mesin lainnya dan aspal merupakan komoditas utama impor Kalteng selama Februari 2025. Malaysia dan Singapura merupakan negara asal utama impor Kalteng pada bulan itu. Dari catatan ini, BPS menyimpulkan neraca perdagangan luar negeri Kalteng pada Februari 2025 mengalami surplus sebesar US$300,89 juta. (VK1)
Baca juga:
Data BPS, Produksi Padi dan Jagung di Kalteng Meningkat pada 2024, Mengapa Harga Beras Mahal?