PALANGKARAYA – Pemerintah Kota (Pemko) Palangkaraya akan mengganti semua tempat pembuangan sementara (TPS) sama dengan depo sampah. Keberadaan TPS dinilai tidak lagi ideal, sebab berada di pinggi jalan dan sering terjadi dimana sampah meluber hingga badan jalan.
Hal ini diungkapkan Wakil Walikota Palangkaraya Achmad Zaini saat diwawancarai wartawan usai menghadiri kegiatan Hasupa Hasundu Ketua RT/RW Kelurahan Menteng, di Hotel Alltrue Palangkaraya, Sabtu (12/4/2025).
Mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palangkaraya ini mengatakan, depo sampah akan dibangun dengan lebih menarik, memiliki atap dan dinding. Pada setiap depo sampah akan ditempatkan kontainer. Jika sampah dalam kontainer penuh, langsung diangkut ke tempat pemilahan sampah.
“Jadi perlahan-lahan kita akan ganti semua TPS dengan depo sampah. Sehingga tidak ada lagi TPS di pinggir jalan,” kata Zaini. Meski demikian, lanjut Zaini, dalam pembangunan Depo Sampah ini Pemko mengalami kendala terkait lahan. Banyak warga yang tak mau memberikan lahannya.
Disinggung soal keengganan warga untuk menyerahkan tanah menjadi lokasi Depo Sampah karena takut bau dan jorok, Wakil Walikota mengatakan Depo Sampah memiliki konsep berbeda dengan TPS. “Kalau TPS kelihatannya jorok dan kotor. Kalau Depo Sampah akan kita bangun dengan menarik. Begitu sampah dalam kontainer penuh, langsung diangkut. Asalkan warga buang sampah sesuai ketentuan jamnya,” kata Zaini.
Mengacu pada Perda Kota Palangkaraya Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Sampah dan Kebersihan, jam buang sampah ke TPS atau Depo Sampah adalah sore pukul 16.00 WIB hingga pagi pukul 07.00 WIB. Warga dilarang buang sampah di luar ketentuan waktu ini.
Terkait kepentingan pembangunan Depo Sampah, Wakil Walikota meminta Ketua RT turut aktif membantu mencari lahan kosong. “Ketua RT tolong bantu carikan lahan. Jika ada warga yang mau hibahkan tanah atau jual tanah, silakan disampaikan ke kita. Ukurannya cukup sekitar 6×6 meter persegi,” katanya.
Zaini juga mengajak seluruh warga Kota Palangkaraya turut aktif menjaga kebersihan, jangan membuang sampah di parit atau drainase. Ketua RT perlu menggalakkan kembali gotong royong di wilayah masing-masing, memastikan drainase bersih dan tidak tersumbat. Dengan begitu bisa mencegah banjir di kota ini. (VK1)