PULANG PISAU – Seorang pengendara motor Honda Revo warna hitam DA 2462 LAT tewas setelah terjatuh dan diseruduk Mobil Daihatsu Terios warna coklat metalik DA 1463 JQ.
Peristiwa kecelakaan itu terjadi di Jalan Pahlawan Ucun, Desa Gohong, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng), Kamis (11/1/2024) malam sekira pukul 20.45 WIB.
Pengendara motor bernama Rakhmadi Ilham (25), warga Jalan Soedirman RT 004/RW 003, Desa Beriwit, Kecamatan Murung, Kabupaten Murung Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, tewas di lokasi kejadian dengan kondisi bersimbah darah.
Kapolres Pulang Pisau, AKBP Mada Ramadita melalui Kasatlantas AKP Nurhadi membenarkan peristiwa kecelakaan yang memakan korban jiwa tersebut.
“Iya benar, ada kecelakaan malam tadi di wilayah Desa Gohong. Satu orang pengendara motor meninggal dunia. Kedua kendaraan mengalami kerusakan/kerugian materil,” kata Kasatlantas Polres Pulang Pisau kepada awak media ini, Jumat (12/1/2023).
Ia menjelaskan kronologi singkat kejadian, bermula saat pengendara motor (korban MD) melaju dari arah Pulang Pisau menuju Palangkaraya.
Kemudian, sesampai di TKP sepeda motor korban tiba-tiba terjatuh dan berputar ke arah kanan jalan, sehingga terjadi benturan dengan Mobil Daihatsu Terios yang dikemudian Ardiansyah (44), warga Komplek Dharma Praja Jalan Dharma Setia No. 30 RT 020/RW 002R Des Pemurus Luar, Kecamatan Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Faktor penyebab kecelakaan pengendara terjatuh duluan dari motor dan kurang berhati-hati. Kondisi jalan tikungan, basah dan licin, kondisi jalan juga memiliki Marka dan arus lalu lintas sepi,” bebernya.
“Kami berharap kepada seluruh pengguna jalan untuk terus berhati-hati saat bepergian, khususnya jalan melintas di jalan raya,” pesan Kasatlantas.
Sementara ditemui di tempat terpisah, Kepala Adat Kedamangan Kecamatan Kahayan Hilir Idon Y Riwut menyampaikan pendapat terkait beberapa kali terjadi kecelakaan bahkan sampai menghilangkan nyawa.
“Secara adat dan tradisi leluhur, perlu dilakukan ritual adat untuk menyadingen petak danum (mendinginkan tanah dan air). Ritual ini harus ada kerja sama dengan semua pihak. Kedamangan dan Hindu Kaharingan yang bisa melaksanakan ritualnya,” pungkasnya. (MWF)