PALANGKARAYA – Sebagai wujud perhatikan dan kasih sayang kepada kakek nenek dan lansia (lanjut usia), gereja Katolik dibawah Paus Fransiskus pada tahun 2021 mencanangkan Hari Kakek Nenek dan Lansia Sedunia setiap minggu keempat bulan Juli. Ini bertepatan dengan peringatan Santo Yoakim dan Santa Anna, kakek nenek Yesus.
Nah, di tahun ke-4 ini, peringatan Hari Kakek Nenek dan Lansia Sedunia jatuh pada Minggu, 28 Juli 2024. Berbagai kegiatan akan dilaksanakan untuk memeriahkan momen ini. Termasuk di Paroki Katedral Santa Maria Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
“Di tahun 2024 ini, sesuai imbauan dari Komisi Keluarga Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Hari Kakek Nenek dan Lansia dirayakan di setiap Paroki. Kalau sebelumnya di masing-masing Keuskupan,” kata Yosep Maria Sahdan Ruslan, Seksi Kerasulan Keluarga Dewan Pastoral Paroki Katedral Santa Maria Palangkaraya, yang menjadi penanggungjawab Peringatan Hari Kakek Nenek dan Lansia tahun 2024 ini, saat diwawancara pada Selasa malam (23/7/2024).
Peringatan Hari Kakek Nenek dan Lansia Tahun 2024 mengangkat tema “Janganlah membuang aku pada masa tuaku”, dikutip dari Kitab Mazmur 71:9. Tema ini mengajak semua orang untuk tidak mengabaikan para lansia. Sebaliknya para kakek nenek dan lansia tetap mendapatkan cinta, kasih sayang dan perhatian keluarga.
“Maka dari kegiatan perayaan ini kita diharapkan semakin peduli, berbela rasa dan semakin mengasihi kakek nenek dan lansia, juga terus memuliakan nama Tuhan,” urai Ruslan.
Adapun sejumlah kegiatan yang akan dilaksanakan, seperti seminar tentang bahaya diabetes dan pencegahan untuk lansia, serta pelatihan usaha bagi lansia. Ini akan digelar pada Jumat (26/7/2024), di tempat Praktik dr Djono Koesanto, Jalan Garuda Nomor 89 Palangkaraya.
Kemudian pada puncak perayaan, Minggu (28/7/2028), di Gereja Katedral Palangkaraya akan dilaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi lansia, seminar singkat, pembagian pohon buah-buahan dari BPDAS Kahayan, serta berbagai kegiatan hiburan lainnya.
Berbagai rangkaian kegiatan ini, diungkapkan Ruslan, melibatkan organisasi Katolik seperti Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Cabang, komunitas kategorial gereja yang meliputi Marriage Encounter (ME), Sahabat MSF, Pria Sejati Katolik, dan lainnya. (VK1)