By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Vox KaltengVox KaltengVox Kalteng
  • Beranda
  • Kalteng
    • Barito Selatan
    • Barito Timur
    • Barito Utara
    • Gunung Mas
    • Kapuas
    • Katingan
    • Kotawaringin Barat
    • Kotawaringin Timur
    • Lamandau
    • Murung Raya
    • Palangkaraya
    • Pulang Pisau
    • Seruyan
    • Sukamara
  • Nasional
  • Olahraga
  • Peristiwa
  • Religi
  • Showbiz
Reading: PT SPMN Didemo Ratusan Buruh, Protes Pelayanan Kesehatan yang Buruk
Share
Vox KaltengVox Kalteng
  • Beranda
  • Kalteng
  • Nasional
  • Olahraga
  • Peristiwa
  • Religi
  • Showbiz
Search
  • Beranda
  • Kalteng
    • Barito Selatan
    • Barito Timur
    • Barito Utara
    • Gunung Mas
    • Kapuas
    • Katingan
    • Kotawaringin Barat
    • Kotawaringin Timur
    • Lamandau
    • Murung Raya
    • Palangkaraya
    • Pulang Pisau
    • Seruyan
    • Sukamara
  • Nasional
  • Olahraga
  • Peristiwa
  • Religi
  • Showbiz
Follow US
Beranda » Headline » PT SPMN Didemo Ratusan Buruh, Protes Pelayanan Kesehatan yang Buruk

PT SPMN Didemo Ratusan Buruh, Protes Pelayanan Kesehatan yang Buruk

Buruh Tuntut Dokter Klinik Perusahaan Dipecat

22 Maret 2025
Share
Para buruh perkebunan kelapa sawit PT SPMN saat melakukan aksi unjuk rasa pada Jumat (21/3/2025).
SHARE

PALANGKARAYA – PT Sarana Prima Multi Niaga (SPMN), perusahaan besar swasta (PBS) perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng), didemo para pekerjanya, Jumat (21/3/2025).

Ratusan buruh menyerbu kantor perusahaan dan klinik kesehatan, memprotes pelayanan kesehatan yang dinilai buruk. Salah satu perwakilan buruh PT SPMN mengatakan, mereka kesal lantaran fasilitas klinik yang disiapkan perusahaan tidak memberikan pelayanan yang memadai. “Pelayanan kesehatan tidak manusiawi, orang sakit dilayani tidak selayaknya,” katanya kepada voxkalteng.com via telepon, Sabtu (22/3/2025).

Buruh yang enggan namanya diungkapkan ini, menjelaskan petugas medis yang melayani di klinik itu bekerja tidak professional. “Orang sakit minta surat keterangan sakit tidak dikasih, dipaksa tetap kerja,” katanya.  Pelayanan kesehatan akhir-akhir disebut mengalami penurunan kualitas. Dulu karyawan sakit yang perlu kontrol ke rumah sakit di Sampit atau Palangkaraya, diantar memakai ambulans. Namun saat ini para buruh yang sakit harus berangkat sendiri menggunakan travel.

Perna kejadian buruh yang mengalami kecelakaan kerja dan matanya tak bisa melihat. Sesuai aturan perusahaan, buruh yang sakit harus mendapatkan surat keterangan sakit dari dokter agar bisa istirahat. Namun karena petugas medis di klinik perusahaan tak mau memberikan surat sakit, buruh yang sakit harus tetap bekerja. Jika tidak, maka dianggap alpa dan mendapatkan sanksi dari perusahaan. Geram atas pelayanan seperti ini, para buruh kompak menyerbu kantor perusahaan dan melakukan unjuk rasa pada Jumat pagi. Mereka mendesak perusahaan agar membenahi pelayanan di klinik kesehatan. Mereka juga menuntut dokter di klinik perusahaan dipecat.

Manajer HRD PT SPMN, Abidin, yang dikonfirmasi voxkalteng.com via telepon, mengatakan aksi demi para buruh dipicu kesalahpamahan soal pelayanan di klinik Kesehatan. Ia juga menyebut aksi proses para buruh berlangsung damai, tidak ada aksi anarkis. “Itu hanya salah paham, yang diprotes juga personal petugas medis, bukan ke perusahaan,” katanya.

Abidin mengakui para buruh menuntut agar dokter yang ditugaskan di klinik perusahaan diganti. “Mereka minta dokternya diganti,” katanya. Merespons tuntutan ini, pihaknya akan melakukan mediasi antara buruh dan petugas medis pada Senin (24/3/2025). “Kita akan mediasi Senin nanti, karena tidak mudah memecat karyawan. Mereka juga punya hak untuk klarifikasi. Makanya kita mediasi nanti,” kata Abidin. (VK1)

Masuk Pemukiman Warga, Seekor Lutung Kesetrum Kabel Listrik di Sampit
Diduga Korupsi, Kejaksaan Tahan Bendahara Pengeluaran Setda Kapuas
Kelaparan, Bocah Perempuan yang Ditemukan di Semak-semak Lahap Semua Makanan yang Dikasih
Natal 2024 Hingga Tahun 2025, Konsumsi Pertalite dan Pertamax di Kalteng Naik 3 Persen, LPG 5 Persen
Napi Kabur Usai Sidang di Sampit, Ditangkap dalam Lemari Toko Mebel
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Tidak ada komentar Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Vox KaltengVox Kalteng
© Vox Kalteng 2023. All Rights Reserved.
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
Welcome Back!

Masuk ke Akun Admin

Username or Email Address
Password

Lost your password?