PULANG PISAU – Penurunan Stunting menjadi salah satu fokus prioritas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pulang Pisau (Pulpis) pada tahun 2024. Seperti yang ditargetkan pemerintah pusat dalam menurunkan stunting 14 persen pada tahun 2024 yang dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Dalam rangka itu, Penjabat (Pj) Bupati Pulpis Hj Nunu Andriani melakukan kunjungan ke Posyandu Mawar Desa Gohong, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulpis, Sabtu (30/12/2023).
Dalam kunjungannya, Hj Nunu memberikan bantuan berupa timbangan dan pengukur tinggi badan kepada Posyandu Mawar.
Dalam wawancara dengan awak media, Hj Nunu menyampaikan salah satu kunci dari penurunan stunting adalah mengaktifkan Posyandu.
Diakui Nunu, saat ini masih banyak Posyandu yang tidak aktif di Pulpis. Dari data, ada 286 Posyandu yang terdaftar, tapi yang aktif hanya 169 Puskesmas di delapan kecamatan di Kabupaten Pulpis.
“Penekanan kita dalam penanganan stunting adalah dengan mengaktifkan kembali semua Posyandu,” kata Nunu. Barometer keaktifan Posyandu itu, lanjutnya, memiliki 5 kader di tiap posyandu, kemudian memberikan pelayanan minimal 10 kali dalam 1 tahun. Kemudian memiliki 5 jenis layanan meliputi layanan Ibu, Anak, KB, imunisasi, dan lansia.
Di sampaikan juga, Dinas Kesehatan Kabupaten Pulpis sudah memberikan alat untuk menimbang dan mengukur bayi yang standar, karena selama ini banyak Posyandu yang masih mengunakan alat ukur manual dan alat timbangan yang masih menggunakan kain pastinya, itu tidak standar.
“Dari 169 Posyandu yang ada di Pulpis, semua semua mendapat bantuan alat pengukur tinggi badan dan alat timbangan badan yang standar,” kata Nunu.
Secara global, lanjut Nunu, angka stunting di Kabupaten Pulpis menurut data BPS 19,86 persen. Sementara data terkini dari kecamatan ada di angka 18,33 persen, artinya dalam 3 bukan terakhir ada penurunan.
Nunu meminta dinas terkait, kecamatan dan desa untuk selalu memantau keaktifan Posyandu. Apalagi ada dana untuk insentif bhai Kader Posyandu dalam Alokasi Dana Desa (ADD). Ada juga dana untuk operasional Posyandu.
“Target tahun 2024, standar nasional target penurunan stunting 14 persen, kalau bisa Kabupaten Pulpis melebihi target nasional akan lebih baik lagi, karena upaya kita pemerintah bukan hanya menangani anak yang beresiko stunting saja, tetapi kita memiliki upaya dalam pencegahan melalui sosialisasi dan edukasi yang dilakukan kepada anak remaja, calon pengantin ibu hamil, dan kepada ibu melahirkan menyampaikan pentingnya 1000 hari pertama kehidupan bagi bayi sampai bayi tersebut berusia di atas 2 tahun,” ujar Hj Nunu.
“Kami juga berharap di Posyandu ini juga tidak hanya sampai anak selesai imunisasi dan tidak datang lagi ke Posyandu, kita menghimbau kepada desa untuk terus mengajak masyarakat yang punya balita untuk datang ke Posyandu, dan Posyandu tetap menjalankan fungsinya, masyarakat terlayani untuk tumbuh kembang anak.”
Di tahun 2024, masih menurut Nunu, akan ada percontohan Posyandu terintegrasi yang melayani lansia, remaja, usia produktif, dan balita. (MWF)