PALANGKARAYA – Wakil Walikota Palangkaraya Achmad Zaini meminta Ketua RT (Rukun Tetangga) dan RW (Rukun Warga) agar menggalakkan kembali kegiatan gotong royong di wilayahnya masing-masing. Zaini menilai kegiatan gotong royong di kota ini mulai jarang, padahal ini sebagai salah satu budaya yang sangat baik.
Permintaan itu disampaikan Wakil Walikota Ahmad Zaini saat menghadiri acara Hasupa Hasundau Ketua RT/RW Kelurahan Menteng, Kecamatan Jekan Raya, yang berlangsung di Hotel Alltrue Palangkaraya, Jalan Menteng I Jekan Raya, Sabtu (12/4/2025). Kegiatan ini dihadiri 88 Ketua RT dan 13 Ketua RW Se-Kelurahan Menteng. Hadir juga Camat Jekan Raya Untung Sutrisno, Lurah Menteng Priadi, serta para aparatur pemerintah Kelurahan Menteng. Anggota DPR RI Dapil Kalteng Muhammad Sauqi hadir selepas jeda makan siang.
Wakil Walikota dalam kesempatan itu mengatakan, peran Ketua RT bersama warga dalam menjaga kebersihan di Kota Palangkaraya sangat penting. Ketua RT sebagai bagian dari jenjang pemerintah daerah di tingkat paling bawah dan sebagai pemegang otoritas di wilayah RT-nya masing-masing. Ketua RT memiliki kewenangan untuk menggerakan masyarakatnya dalam kegiatan positif.
Salah satunya adalah gotong royong membersihkan wilayah lingkungannya. Ia melihat banyak drainase yang dipenuhi sampah, bahkan ada yang macet karena tertimbun bangunan. Hal ini yang membuat aliran air macet, sehingga memicu banjir saat hujan. “Akibat banjir yang terus menggenang saat hujan, jalan-jalan menjadi rusak. Pembangunan yang dilakukan pemerintah menjadi siaa-sia,” kata Wakil Walikota.
Ia juga meminta Ketua RT dan RW tidak segan menegur warga yang membangun bangunan di atas parit atau drainase. Apalagi menutup saluran drainase. Namun demikian, harus menggunakan pendekatan humanis dalam mensosialisasikan kepada warga. Jangan sampai justru menimbulkan konflik atau perselisihan.
“Budaya gotong royong tolong ditingkatkan lagi. Kita bersatu padu bangun daerah kita. Kalau semua parit di dalam kota ini bersih dan tidak tergenang, masalah banjir yang selalu terjadi bisa diatasi. Kalau kota ini bersih, tidak ada banjir, tentu kita juga merasa nyaman. Jangan tunggu pemerintah, kemampuan pemerintah terbatas. Partisipasi masyarakat perlu ditingkatkan, salah satu kuncinya peran aktif dari Ketua RT dan RT,” pesan Wakil Walikota.
Mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palangkaraya ini juga mengungkan, pemerintah kota telah menganggarkan dana lebih dari Rp30 miliar setiap tahun untuk meng-cover kesehatan masyarakat. Karena itu, para Ketua RT harus memastikan semua warga mendapatkan jaminan kesehatan. Jika ada lansia dan warga tidak mampu yang sakit, Ketua RT diminta proaktif untuk membantu. Sebab ada dana untuk meng-cover warga yang belum memiliki BPJS Kesehatan. “Jadi tidak ada lagi alasan orang sakit tidak bisa berobat karena tidak ada uang,” katanya.
Pemko juga menyiapkan dana untuk membantu biaya operasional bagi warga yang sakit dan dirujuk ke luar daerah hingga luar pulau. “Meskipun sudah ada BPJS Kesehatan tapi jika tidak dana untuk operasional, misalkan jika harus berobat ke Jakarta, tentu juga tidak bisa berangkat. Karena itu kita adakan program untuk membantu warga kita yang seperti ini, kita sudah mengganggarkan dananya,” kata Zaini.
Wakil Walikota juga mengungkapkan keberadaan call center 112. Jika ada kegawatdarutan, maka Ketua RT diajak untuk membantu warganya, menghubungi layanan call center 112. “Hubungi call center 112. Mereka layani berbagai macam keluhan warga,” katanya. Mengingat peran Ketua RT yang sangat penting, tahun ini Pemko Palangkaraya menaikan insentif Ketua RT dari Rp350 ribu per bulan menjadi Rp500 ribu per bulan. Harapannya dana ini bisa membantu biaya operasional RT. (VK1)
Baca juga:
Ketua RT/RW Kelurahan Menteng Gelar Hasupa Hasundau, Dihadiri Wakil Walikota Hingga Anggota DPR RI