By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Vox KaltengVox KaltengVox Kalteng
  • Beranda
  • Kalteng
    • Barito Selatan
    • Barito Timur
    • Barito Utara
    • Gunung Mas
    • Kapuas
    • Katingan
    • Kotawaringin Barat
    • Kotawaringin Timur
    • Lamandau
    • Murung Raya
    • Palangkaraya
    • Pulang Pisau
    • Seruyan
    • Sukamara
  • Nasional
  • Olahraga
  • Peristiwa
  • Religi
  • Showbiz
Reading: Wamentan: Program Cetak Sawah Baru Tak Babat Hutan, Contohnya di Kalteng
Share
Vox KaltengVox Kalteng
  • Beranda
  • Kalteng
  • Nasional
  • Olahraga
  • Peristiwa
  • Religi
  • Showbiz
Search
  • Beranda
  • Kalteng
    • Barito Selatan
    • Barito Timur
    • Barito Utara
    • Gunung Mas
    • Kapuas
    • Katingan
    • Kotawaringin Barat
    • Kotawaringin Timur
    • Lamandau
    • Murung Raya
    • Palangkaraya
    • Pulang Pisau
    • Seruyan
    • Sukamara
  • Nasional
  • Olahraga
  • Peristiwa
  • Religi
  • Showbiz
Follow US
Beranda » Headline » Wamentan: Program Cetak Sawah Baru Tak Babat Hutan, Contohnya di Kalteng

Wamentan: Program Cetak Sawah Baru Tak Babat Hutan, Contohnya di Kalteng

26 September 2024
Share
Jajaran Kementerian Pertanian saat mencanangkan program cetak sawah baru di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, tahun 2023 lalu.
SHARE

JAKARTA – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyebut program cetak sawah baru tidak serta-merta membuka lahan hutan. Menurutnya, cetak sawah juga menyasar lahan ‘mati’ dekat irigasi, seperti rawa.

“Saya minta digarisbawahi yang namanya cetak sawah itu tak melulu kita datang, satu juta hektare isinya hutan, terus dibabat semua,” kata Sudaryono di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Rabu (25/9/2024), sebagaimana dikutip dari CNN.

Ia lantas mencontohkan program cetak sawah di Kalimantan Tengah dilakukan di lahan dekat irigasi. Lahan tersebut merupakan lahan ‘mati’ yang sulit ditanami karena mengandung pirit.

Pirit merupakan mineral tanah FeS2 yang sering ditemukan di lahan rawa. Pirit yang berada dibalik lapisan gambut atau tanah mineral yang tergenang air aman bagi tanaman. Namun, bila pirit tersingkap lalu bersentuhan dengan udara akan menjadi sangat berbahaya karena teroksidasi. Proses itu menimbulkan kemasaman tanah yang hebat.Kementan mengklaim berhasil mengatasi hal tersebut. Dengan begitu, cetak sawah bisa dieksekusi.

“Kita olah sawahnya. Kemudian yang mengelola masyarakat pemilik lahan itu. Jadi bukan kami datang, lihat hutan belantara, kami tebang. Gak begitu,” jelas Sudaryono.

Dalam kesempatan terpisah, Sudaryono mengungkapkan alasan pemerintah melakukan mencetak sawah baru. Menurutnya, cetak sawah harus dilakukan demi memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Cetak sawah merupakan solusi nyata dalam menjaga ketahanan pangan nasional di tengah meningkatnya jumlah penduduk.

“Tanpa cetak sawah kita mau makan apa? Coba anda bayangkan penduduk kita tambah besar, yang makan tambah banyak, sementara sawah kita tambah sedikit,” katanya. Ia pun mengakui bahwa intensifikasi lahan sudah dilakukan. Namun, ekstensifikasi yaitu cetak sawah juga perlu digarap. Selain cetak sawah, pemerintah juga tengah melakukan program optimalisasi lahan rawa sebagai upaya meningkatkan produksi.

Hingga September 2024, realisasi pada program tersebut telah mencapai 95 persen dari target penggarapan 40 ribu hektare lahan yang berlokasi di Kabupaten Merauke, Papua Selatan. Sudaryono menyampaikan mekanisme optimalisasi lahan rawa telah menggunakan mekanisasi pertanian seperti drone, traktor, combine harvester, dan penggunaan benih unggul hingga pendampingan pemerintah secara intens.

“Kalau ini berhasil kita sudah hitung Indonesia bisa surplus beras secara besar. Karena itu, cetak sawah harus kita lakukan karena suka tidak suka kita itu kehilangan sawah setiap tahun,” ucap Sudaryono.  (VK1)

Duh, Dam Trinsing Barito Utara Kembali Telan Korban Jiwa
Prediksi Kalteng Putra vs Persipura 22 Januari 2024, AROMA BALAS DENDAM
Pengganti 4 Pj Bupati yang Maju Pilkada Dilantik, Ini Nama-namanya
Kapolri Pimpin Sertijab, Irjen Pol Djoko Purwanto Resmi Jabat Kapolda Kalteng
Ini Kontraktor Pelaksana Proyek Jembatan Terusan Kapuas yang Ambruk
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Tidak ada komentar Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Vox KaltengVox Kalteng
© Vox Kalteng 2023. All Rights Reserved.
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
Welcome Back!

Masuk ke Akun Admin

Username or Email Address
Password

Lost your password?