JAKARTA – Mungkin anda ingin bepergian jauh, rindu dengan orangtua di kampung halaman di seberang pulau, atau ingin liburan, namun terpaksa belum mewujudkannya karena mahalnya biaya perjalanan. Tiket pesawat yang harganya kadang mencapai upah minimum provinsi (UMP), membuat anda berpikir ulang.
Namun itu tidak berlaku bagi wanita ini. Namanya Racheal Kaur. Ia tinggal di Penang, sebuah pulau yang terletak di Selat Malaka, masuk wilayah Malaysia. Racheal bekerja di Kuala Lumpur, ibukota negara. Setiap hari ia naik pesawat pulang pergi untuk bekerja.
Perjalanan dari dan menuju tempat kernya ditempuh selama 40 menit. Ia menjadikan pesawat seperti Gojek atau Grab di Indonesia. Hal itu disebutnya lebih mempermudah hidup. “Dengan ini, aku bisa pulang setiap hari. Aku bisa melihat anak-anakku di malam hari dan membantu mereka mengerjakan pekerjaan rumah di menit-menit terakhir,” kata Racheal, sebagaimana dilansir dari Newsflash, Jumat (14/2/2025).
Racheal memiliki dua orang anak. Ia tetap ingin mengurus dan menghabiskan waktu bersama buah hati. Karena itu, ia memilih cara yang lebih cepat tanpa harus meninggalkan keluarga atau pekerjaan. “Aku punya dua anak yang sudah tumbuh besar. Anakku yang paling tua berusia 12 tahun dan putriku berusia 11 tahun. Selagi mereka semakin besar, aku mereka mereka lebih membutuhkan ibu mereka,” lanjutnya.
Demi mengejar pesawat, Rachael Kaur yang bekerja di kantor maskapai AirAsia bangun pukul 04:00, paling lambat 04:15 lalu mandi, bersiap-siap dan sudah harus berangkat pada 05:00. Pesawatnya sendiri biasanya terbang pada 05:55. Rachael pun sudah tiba di kantornya pada 7:45.
Meski bekerja di maskapai penerbangan, dikatakan jika Rachael tidak mendapat keuntungan atau diskon untuk biaya transportasinya. Ia mengaku membeli sendiri tiketnya. Meski begitu, harga tersebut masih lebih murah dibanding ia harus mengontrak apartemen di kawasan kantornya yang disebut bisa mencapai $ 300 atau Rp4,9 jutaan per bulan. Bagaimana menurut anda? (VK1)