By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Vox KaltengVox KaltengVox Kalteng
  • Beranda
  • Kalteng
    • Barito Selatan
    • Barito Timur
    • Barito Utara
    • Gunung Mas
    • Kapuas
    • Katingan
    • Kotawaringin Barat
    • Kotawaringin Timur
    • Lamandau
    • Murung Raya
    • Palangkaraya
    • Pulang Pisau
    • Seruyan
    • Sukamara
  • Nasional
  • Olahraga
  • Peristiwa
  • Religi
  • Showbiz
Reading: 5 Hari Nyasar dalam Hutan Kalimantan, Begini Cerita Pemuda Asal NTT Ini Bertahan Hidup
Share
Vox KaltengVox Kalteng
  • Beranda
  • Kalteng
  • Nasional
  • Olahraga
  • Peristiwa
  • Religi
  • Showbiz
Search
  • Beranda
  • Kalteng
    • Barito Selatan
    • Barito Timur
    • Barito Utara
    • Gunung Mas
    • Kapuas
    • Katingan
    • Kotawaringin Barat
    • Kotawaringin Timur
    • Lamandau
    • Murung Raya
    • Palangkaraya
    • Pulang Pisau
    • Seruyan
    • Sukamara
  • Nasional
  • Olahraga
  • Peristiwa
  • Religi
  • Showbiz
Follow US
Beranda » Headline » 5 Hari Nyasar dalam Hutan Kalimantan, Begini Cerita Pemuda Asal NTT Ini Bertahan Hidup

5 Hari Nyasar dalam Hutan Kalimantan, Begini Cerita Pemuda Asal NTT Ini Bertahan Hidup

Nyasar di hutan Kalimantan

1 April 2025
Share
Yansen Lelo, pemuda asal NTT yang selamat setelah 5 hari nyasa di dalam hutan Kalimantan, di wilayah Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.
SHARE

PALANGKARAYA – Yansen Lelo, pemuda asal Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), nyasar di hutan Kalimantan wilayah Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah, selama lima hari. Buruh perusahaan besar swasta pekebunan kelapa sawit PT Mulya Sawit Agro Lestari (MSAL) itu, berangkat dari kamp perusahaan yang terletak di wilayah Desa Bereng Jun, Kecamatan Manuhing, Kabupaten Gunung Mas, pada Rabu (26/3/2025) pagi, menuju tempat kerja di lahan perusahaan avdeling 19 blok 15-18.

Dalam perjalanan, Yansen yang baru dua bulan merantau ke Kalimantan itu, justru nyasar. Ia salah jalan dan malah masuk hutan. Lima hari lamanya berputar-putar di dalam hutan rimba Kalimantan. Pada Minggu (30/3/2025) pagi, Yansen berhasil keluar dari hutan dan menemukan jalan aspal. Ia pun akhirnya selamat.

Bagaimana cara Yansen bertahan hidup? Dalam wawancara dengan voxkalteng.com, Selasa (1/4/2025), Yansen bercerita Ia hanya makan sayuran Kelakai, sejenis tumbuhan pakis yang biasa hidup di lahan gambut. Sempat juga makan daun singkong dan ubinya yang tumbuh di dalam hutan.

Yansen menuturkan, pada Rabu pagi, ia berangkat pagi-pagi sekali ke lahan. Sebelum berangkat sempat sarapan, namun nasi yang dimakan tidak habis, hanya beberapa sendok. Keluar dari kamp, Ia membawa alat kerja berupa egrek (alat panen sawit), angkong (gerobak dorong roda dua untuk muat sawit) dan tas berisi air minum.

Namun dalam perjalanan, Ia mengaku mengalami perasaan aneh. “Tiba-tiba ada rasa malas untuk bekerja, dan muncul keinginan untuk jalan-jalan saja,” katanya. Dorongan itu semakin kuat. Ia pun akhirnya meninggalkan alat kerja berupa egrek dan angkong di tengah jalan.

“Jadi saya kasih tinggal alat-alat itu. Saya jalan sembarang saja,” katanya. Setelah hari mulai siang, Yansen mulai merasa lapar. Di sini baru Ia sadar jika sudah berada di dalam hutan. Tas berisi air minum yang dibawanya, ternyata juga sudah tak ada. Dia tidak ingat dimana meninggalkan tas itu.

Yansen akhirnya berputar-putar di dalam hutan untuk mencari jalan keluar. Bukannya keluar, ia malah semakin nyasar jauh masuk ke dalam hutan. Meski membawa HP, ia tidak bisa menelepon karena tak ada sinyal. HP itu pun akhirnya kehabisan daya.

Beruntung ia menemukan sebuah kaleng, dan di sakunya ada korek api gas. Untuk mengisi perutnya yang lapar, Ia memasak sayuran kelakai, sejenis pakis yang tumbuh di lahan gambut. “Saya ketemu kaleng bekas, saya cuci bersih terus masak kelakai yang ada di hutan. Untung di saku juga ada mancis (korek api gas), jadi bisa buat api,” kata Yansen.

Saat malam hari, Yansen mengaku tidur di bawah pohon. Nah, saat hendak tidur malam Ia mengaku ada banyak suara aneh di sekitar. “Saat saya mau tidur, saya dengar seperti suara orang banyak sedang bercerita. Tapi saya bangun tidak ada orang, gelap gulita,” katanya.

Selama lima hari, Yansen tidak menemukan satu orang pun. “Hanya ada babi hutan dan monyet di atas pohon,” katanya. Ia juga membawa kaleng bekas itu kemana-mana untuk alat memasak. Ia juga menemukan sebuah karung plastik bekas, yang kemudian dijadikan bantal kepala untuk tidur. Pada malam ketiga, sekitar tengah malam menjelang dinihari, Yansen mengaku mendengar orang memanggil namanya. Namun saat terbangun, ia tidak mendengar suara lagi.

“Orang itu panggil nama saya, saya langsung terkejut bangun. Saya pikir, ini pasti saudara-saudara saya dari kamp yang cari saya. Tapi suara itu hanya satu kali, saya juga tidak berani jawab atau panggil kembali karena di dalam hutan gelap gulita,” katanya. Setiap tidur malam, Yansen mengaku selalu bermimpi dikelilingi tembok tinggi dan tak bisa kemana-mana.

Pada hari keempat, menjelang sore, Yansen mulai sedih hati. Ia teringat akan keluarga dan kerabatnya di kampung halaman di NTT. “Saya pikir-pikir, saya harus keluar dari hutan ini, saya tidak boleh mati di sini,” katanya.

Tekat untuk keluar dari hutan, membuat ia tetap semangat. Tengah malam sebelum memutuskan tidur di bawah sebuah pohon, Yansen membatin, besok pagi bangun harus menemukan jalan keluar dari hutan.

Pada hari ke lima, Minggu (30/3/2025), Yansen pagi-pagi sekali mulai berjalan. Saat hari mulai terang, Ia akhirnya menemukan jalan aspal. “Saya dalam hati, ini saya sudah selamat. Saya terus jalan sampai ketemu sebuah warung, lalu saya cas HP. Setelah itu saya telepon Siprianus (saudaranya), dan mereka jemput saya,” katanya.

“Minggu pagi tiba-tiba dia telepon, saya terkejut dan senang. Saya tanya kamu dimana, dia bilang di muara PT MSAL. Saya langsung ke sana jemput,” kata Siprianus, yang mendampingi Yansen saat wawancara dengan voxkalteng.com.

Sipri menceritakan, sejak Rabu sore saat Yansen tak pulang ke kamp perusahaan, mereka langsung melakukan pencarian hingga tengah malam, dan mereka hanya menemukan alat kerja berupa eggrek dan angkong.

Pencarian kemudian dilanjutkan besok harinya, dan mereka kembali menemukan tas berisi air mineral yang masih utuh, belum diminum. Tak jauh dari lokasi penemuan tas, mereka juga menemukan sepatu milik Yansen. Jumat (28/3/2025), pihak manajemen perusahaan menggelar ritual adat Dayak untuk menemukan orang hilang.

“Berbagai macam cara dilakukan, tapi tidak ketemu. Sampai akhirnya pas Minggu pagi, dia yang telepon kami,” katanya. Jarak dari kamp perusahaan ke tempat Yansen ditemukan sekitar 17 km. “Dia keluar di aspal itu sudah masuk wilayah Desa Fajar Harapan, jaraknya ke kamp kami kurang lebih 17 km,” kata Sipri.

Sipri mengaku sangat bersyukur saudaranya bisa kembali dalam keadaan sehat. Selama dalam hutan, Yansen juga tidak bertemu binatang hutan Kalimantan seperti beruang yang terkenal ganas dan bisa mencabik-cabik manusia. Hanya saja, pada Senin (31/3/2025), penyakit ayan yang sebelumnya diderita Yansen, kambuh lagi.

“Sempat dia kejang-kejang tiga kali kemarin. Mungkin karena kelelahan selama di dalam hutan, jadi dia punya penyakit lama itu kambuh lagi,” kata Sipri. Setelah keluarga berembuk, rencananya Yansen akan dipulangkan ke kampung halamannya di Desa Nualain, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu, NTT. “Keluarga sudah beli tiket pesawat, tanggal 4 April dia pulang ke kampung. Biar dia di sana saja, dari pada di sini nanti nyasar lagi,” kata Siprianus, mengakhiri cerita. (VK1)

5 Hari Hilang di Lahan PT MSAL Kalteng, Buruh Sawit Asal NTT Ditemukan Selamat
Kompleks Inhutani Sampit Diamuk Api, 6 Rumah Terbakar
Bappenas Bersama Pemprov Bahas Jalan Kalteng Menuju IKN dalam FIW
Menang 2-1 di Tuah Pahoe, Persipura Benamkan Kalteng Putra ke Dasar Klasemen
Kalteng Dapat 24 Tenaga Kesehatan Penugasan Khusus Kemenkes, Disebar ke 7 Daerah Ini
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Tidak ada komentar Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Vox KaltengVox Kalteng
© Vox Kalteng 2023. All Rights Reserved.
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
Welcome Back!

Masuk ke Akun Admin

Username or Email Address
Password

Lost your password?