PALANGKARAYA – Pintu gerbang kompleks Catholic Center Palangkaraya di Jalan DA Tawa, Kelurahan Bukit Tungal, Kecamatan Jekan Raya, diresmikan Uskup Palangkaraya Mgr Dr Aloysius Maryadi Sutrisna Atmaka, MSF, Jumat (31/1/2025). Peresmian pintu gerbang ini dihadiri juga Uskup Keuskupan Agung Samarinda Mgr Harjo Susanto MSF dan Uskup Tanjung Selor Mgr Paulinus Yan Olla, MSF. Turut hadir para Pastor, biarawan/biarawati, serta ratusan umat Katolik Keuskupan Palangkaraya.
Dari Pemprov Kalimantan Tengah, Kepala Dinas Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Sutoyo, MAP, hadir mewakili Gubernur Kalimantan Tengah. Peresmian Pintu Gerbang Catholic Center diawali dengan ibadat pemberkatan, lalu pengguntingan pita. Pintu gerbang ini dinamai Porta Gratia Dei. Diambil dari Bahasa Latin, yang artinya Pintu Gerbang Kasih Karunia Allah.
Porta Gratia Dei merupakan gerbang atau pintu masuk utama ke dalam kompleks Catholic Center milik Keuskupan Palangkaraya, yang saat ini masih dalam tahap pembangunan sarana dan prasarana serta fasilitas lainnya. Catholic Center akan menjadi pusat pengembangan spiritual, pendidikan, dan pengembangan iman umat Katolik baik di wilayah Keuskupan Palangkaraya maupun umat beriman lainnya.
Uskup Palangkaraya Mgr DR Aloysius M Sutrisna Atmaka, MSF saat Ibadat Sabda sebagai ungkapan syukur atas selesainya pembangunan pintu gerbang Catholic Center ini, dalam homili singkatnya mengungkapkan makna Porta Gratia Dei sebagai gerbang Kasih Karunia Allah kepada umat manusia.
”Kasih karunia adalah bantuan dan kekuatan ilahi yang kita terima melalui Pendamaian Yesus Kristus. Melalui kasih karunia, kita diselamatkan dari dosa dan kematian. Selain itu, kasih karunia memungkinkan kuasa yang memperkuat kita dari hari ke hari dan menolong kita bertahan sampai akhir. Usaha dibutuhkan dari umat beriman untuk menerima kepenuhan kasih karunia Tuhan,” kata Uskup.
Sebuah ungkapan yang sangat kuat mengenai kasih itu adalah apa tertulis dalam Kitab Suci sering sebut kasih karunia Allah, bantuan ilahi dan pemberkahan kekuatan yang dengannya manusia tumbuh dari makhluk yang tidak sempurna dan terbatas menjadi makhluk yang dipermuliakan dari kebenaran dan terang. “Sampai kita dimuliakan dalam kebenaran dan mengetahui segala sesuatu,” ungkap Uskup.
Catholic Center Keuskupan Palangkaraya memiliki luas 60 hektar. Catholic Center merupakan Pusat Pelayanan Pastoral, dan menjadi pusat pengembangan iman serta Pendidikan. Seluruh fasilitas dan ruangan gedung diutamakan untuk pelayanan Pastoral di kalangan umat Katolik secara khusus, dan terbuka pula untuk kalangan terbatas di luar Katolik.
Sebagai pusat pelayanan Pastoral, di gedung ini akan ditempatkan seluruh kantor-kantor komisi kategorial maupun non kategorial, serta museum Sejarah Gereja Katolik Kalimantan Tengah dan pusat informasi kekatolikan, pada umumnya yang berada di Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah.
Saat ini sejumlah fasilitas yang telah beroperasi di kompleks Catholic Center adalah Goa Maria sebagai sarana ziarah dan doa serta fasilitas pendidikan SMA Katolik Santo Aloysius yang diresmikan pada tahun 2019. (VK1/rilis)


