Proyek peningkatan jalan nasional di Desa Taruna, Kabupaten Pulang Pisau.
PALANGKA RAYA – Proyek peningkatan Jalan nasional di ruas Jalan Trans Kalimantan poros selatan yang menghubungkan Kota Palangka Raya, Kalteng, dengan Banjarmasin, Kalsel, tepatnya dari Kamelo hingga Desa Taruna, Pulang Pisau, memicu kemacetan panjang arus lalu lintas, beberapa hari lalu.
Antrean dipicu kondisi timbunan jalan yang berlumpur dan becek, sehingga sulit dilewati kendaraan.
Bahkan informasi terbaru pada Sabtu (14/10/2023) pagi pukul 06.00 WIB, kemacetan panjang terjadi lagi di daerah Kamelo, Kota Palangka Raya. “Antrean panjang di Kalampangan, mobil-mobil besar tidak bisa lewat,” kata seorang pria dalam rekaman video yang beredar di media sosial, Sabtu pagi (14/10/2023).
Kemacetan panjang di Kalampangan, Kota Palangka Raya, Sabtu (14/10/2023) pagi.
Kemacetan panjang yang sering terjadi di ruas jalan batas antara Kota Palangka Raya dan Kabupaten Pulang Pisau, mengundang perhatian banyak pihak, terutama kalangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalteng. DPRD bahkan sudah mendatangi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Jakarta.
Ini diakui Ketua Komisi IV DPRD Kalteng HM Sriosako. “Kami baru saja berkunjung ke Kementerian PUPR di Jakarta, dan infonya hal ini akan segera dibereskan,” kata Sriosako, Jumat (13/10/2023).
Anggota Komisi IV lainnya, H Purman Jaya, mengaku mendapat banyak laporan dan keluhan dari warga pengguna jalan terkait proyek itu.
Dirinya berharap lalu lintas di kawasan itu bisa diatur dengan baik, agar kendaraan bisa lewat dengan mudah dan pekerjaan juga bisa berjalan sesuai rencana. Diakuinya, proyek Kementerian PUPR pada Direktorat Jenderal Bina Marga Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalteng itu, tujuannya agar lokasi itu tidak terendam banjir ketika musim hujan tiba. Seperti yang pernah terjadi beberapa tahun lalu.
Hanya saja, lanjut H Purman, pelaksana proyek perlu menyiasati dan mengatur agar jangan sampai arus lalu terhambat. Antrean panjang seperti beberapa hari lalu, akan sangat merugikan warga. Apalagi jalan ini merupakan ruas jalan utama Palangka Raya – Banjarmasin. Yang mana banyak kebutuhan Kalteng dipasok dari Kalsel melalui jalan tersebut. vk1



