PALANGKARAYA – Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah (LP3KD) Provinsi Kalimantan Tengah menggelar seminar yang dirangkai dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda), bertempat di Aula GSG Tjilik Riwut, Kompleks Gereja Katedral Santa Maria Palangkaraya, Sabtu (20/9/2025).
Seminar diikuti sekitar 70 peserta dari pengurus LP3KD provinsi dan Kabupaten/Kota se-Kalteng. Hadir sebagai narasumber, RD Andreas Jimmy Niman, imam diosesan Keuskupan Palangkaraya sekaligus akademisi di STIPAS Tahasak Danum Pambelum.
Mengangkat tema “Harmoni Iman dalam Huma Betang: Liturgi & Musik Gerejani Menyatukan Suara Menuju Pesparani Pertama Kalimantan Tengah”, seminar ini menekankan pentingnya liturgi dan musik dalam kehidupan Gereja Katolik.
“Liturgi adalah jantung kehidupan Gereja Katolik, titik temu antara Allah dan umat. Musik liturgi memiliki martabat istimewa karena memperindah doa, memperkuat partisipasi, dan menjadi ekspresi iman yang bernyanyi,” jelas RD. Andreas Jimmy.
Ia juga menegaskan bahwa dalam konteks Kalimantan Tengah, falsafah Huma Betang sejalan dengan eklesiologi Katolik tentang Gereja sebagai Umat Allah. Nilai kebersamaan dan harmoni dalam Huma Betang menjadi inspirasi praksis pastoral, termasuk dalam pelaksanaan PESPARANI.
Namun, terdapat beberapa tantangan yang diangkat, antara lain soal inkulturasi liturgi, risiko PESPARANI direduksi menjadi ajang kompetisi semata, partisipasi umat yang belum merata, serta bagaimana kegiatan ini bisa berkontribusi pada harmoni sosial lintas agama dan budaya.
Seminar ini sekaligus menjadi momentum penguatan bagi para pengurus LP3KD baik Provinsi maupun LP3KD Kabupaten/ Kota menuju PESPARANI Katolik I Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah yang dijadwalkan berlangsung pada bulan November 2025 di Palangkaraya.
Kegiatan turut dihadiri Pembimas Katolik Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah, Sandra Mariyus Adipa, yang memberi dukungan penuh atas upaya LP3KD dalam mempersiapkan ajang perdana ini. (Red/VK1)