JAKARTA – Gubernur Kalteng Agustiar Sabran mengatakan tekatnya untuk membangun dan memajukan masyarakat di Bumi Tambun Bungai. Ini sesuai dengan Visi Misi, yakni mengangkat harkat dan martabat masyarakat Kalteng pada umumnya, khususnya masyarakat Dayak. “Kami ingin menjadikan masyarakat Dayak menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri,” kata Agustiar dalam wawancara dengan wartawan, usai dilantik sebagai Gubernur Kalteng periode 2025-2030, di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (20/2/2025).
Gubernur Agustiar Sabran dan Wakilnya, Edy Pratowo, dilantik bersama 961 kepala daerah se-Indonesia. Dari Kalteng, ada Walikota dan Wakil Walikota Palangkaraya serta Bupati dan wakil bupati dari 11 kabupaten. “Saya yakin dengan kekayaan sumber daya alam yang kita punya, kita bisa mewujudkannya. Seperti kata Bapak Presiden, Kalteng menjadi masa depan Indonesia, karena Kalteng akan menjadi Lumbung Pangan Nasional,” tukasnya.
Agustiar juga mengatakan ingin melanjutkan program Gubernur sebelumnya, dengan mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk pembangunan Kalteng yang lebih baik lagi ke depannya.
Setelah dilantik, para kepala daerah se-Indonesia akan dikumpulkan di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (21/2/2025). Semua Kepala Daerah akan mengikuti pembekalan (retret). Pembekalan tersebut akan berlangsung selama sepekan, mulai tanggal 21 sampai 28 Februari 2025.
Presiden Prabowo Subianto dalam arahannya saat melantik dan mengambil sumpah jabatan para kepala daerah, mengingatkan seluruh Kepala Daerah bisa terpilih atas kehendak rakyat. Ia menekankan agar para Kepala Daerah terus memperjuangkan kepentingan rakyat dalam mengemban tugasnya di daerah masing-masing.
“Saya kira ini adalah momen bersejarah pertama kali di Indonesia pelantikan 33 Gubernur, 33 Wakil Gubernur, 363 Bupati, 362 Wakil Bupati, 85 Wali Kota, 85 Wakil Walikota, dengan total 961 Kepala Daerah dari 481 daerah, dilantik serentak di Istana Merdeka oleh Kepala Negara,” ujarnya.
Menurutnya, Kepala Daerah wajib memperjuangkan perbaikan kualitas hidup warga di daerahnya. “Saya ingin ingatkan atas nama Negara dan Bangsa Indonesia, saudara dipilih karena saudara adalah pelayan rakyat, saudara adalah abdi rakyat, saudara harus membela kepentingan rakyat, saudara harus menjaga kepentingan rakyat, saudara harus berjuang untuk perbaikan hidup mereka. Itu adalah tugas kita. Walaupun kita mungkin berasal dari partai berbeda-beda, dari agama yang berbeda-beda, dari suku yang berbeda-beda, tapi kita telah lahir dalam keluarga besar Nusantara, keluarga besar Republik Indonesia, keluarga besar Merah Putih, keluarga besar Bhinneka Tunggal Ika, kita berbeda-beda tapi kita satu,” ungkapnya. (VK1/MMCKalteng)